HEADLINE NEWS

Kategori

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

BERCANDA MEMBAWA BENCANA

Sedang viral, akibat bercandaan seseorang kehilangan pekerjaan. Mirisnya, dia tulang punggung keluarga!

Terbayang, bagaimana sedih keluarganya. Hanya karena bercandaan bersama teman-temannya di lobby sebuah bioskop, yang diunggah ke medsos-- mentertawakan seorang ibu yang sedang melihat-lihat poster film-- membawa malapetaka hebat untuk dirinya sekeluarga. 

Sekadar mengingatkan, ada lho bercandaan yang berpotensi membawa bencana. Jadi sebaiknya dihindari, diingatkan untuk adik, kakak, anak juga diri sendiri.

Ini dia beberapa diantaranya.

Menarik Kursi

Ini bercandaan umum yang bisa dilakukan di mana saja dan diusia berapa pun. Mulai dari anak-anak SD hingga orang dewasa, sering bercanda seperti ini.

Seorang teman mau duduk tapi kursi ditarik atau digeser temannya. Akibatnya, yang mau duduk itu jatuh terduduk. Yang melihat tertawa tergelak-gelak, karena terlihat lucu gerakan orang yang sedang terjerembab.

Sementara yang jatuh merasa malu dan sakit hati. Namun persoalan bisa jadi tak hanya sampai situ. Kalau jatuhnya keras dan tulang belakangnya cedera, bisa terjadi kelumpuhan.

Bercanda SARA di Medsos

Antarteman biasanya akan dengan bebas bercanda, antara lain yang berkait dengan suku, agama, ras dan antargolongan atau biasa disingkat dengan SARA. 

Namun kini dengan adanya media sosial, hampIr semua aktivitas  dishare ke medsos. Dan hal itu menyebar luas tanpa bisa dibendung. 

Yang tadinya bercanda antarteman jadi melebar ke ruang publik. Hujatan dan protes bisa jadi menghantam mereka yang bercanda itu. Bukan tidak mungkin ada yang merasa tersinggung berat dan membawa ke ranah hukum.

Musibah Jadi Bercandaan

Media sosial kadang membuat seseorang tak bisa menahan diri untuk selalu berbagi informasi. 

Salah satunya adalah ketika terjadi musibah, seperti kebakaran, banjir, kecelakaan ataupun kematian. Kadang tanpa disadari, disaat memuat foto musibah disertai teks atau keterangan yang berkesan mentertawakan kondisi yang sedang terjadi. 

Mungkin hal itu tak masalah, kalau konten itu hanya beredar di kalangan teman saja. Tapi apakah ada yang bisa menjamin kalau foto atau video itu tidak dishare ke orang lain? 

Dan kondisi yang seharusnya memprihatinkan tapi malah dijadikan bercandaan, tentu selain tidak etis, ada pihak-pihak yang tidak berkenan. Bukan tidak mungkin persoalan akan dibawa ke jalur hukum. 

Mentertawakan Fisik

Penampilan ataupun fisik memang paling banyak menjadi bahan becandaan. Baik diantara orang yang saling kenal maupun yang tidak kenal sama sekali.

Mentertawakan dengan mengarah ke penghinaan fisik seseorang atau disebut dengan body shaming, kini tak bisa dianggap remeh. Kalau yang dihina merasa tersinggung dan terganggu, apalagi diunggah di medsos, bisa dipidanakan. 

Body shaming termasuk jenis perundungan (bullying) secara verbal atau lewat kata-kata.

Yang mengatur body shaming adalah pasal 315 KUHP: tiap-tiap penghinaan dengan sengaja atau bersifat pencemaran atau pencemaran yang dilakukan seseorang, baik di muka umum dengan lisan atau di muka orang itu sendiri, bisa dikenai pasal ini dengan ancaman hukuman 9 bulan. 

Sedangkan jika body shaming yang langsung ditujukan kepada korban dilakukan secara tertulis dalam bentuk narasi, melalui media sosial, dikenai pasal 311 dengan ancaman hukuman 4 tahun. 

Bayangkan, yang semula tertawa-tawa mengejek fisik sesoorang, seketika bisa menangis pilu, menyesali perbuatan karena harus menghadapi hukuman. 

Jadi, memang semua ada batasnya, begitu juga dengan bercanda.  Bercanda boleh saja, asal tau batasnya.*** MH

Foto ilustrasi: Pexels 

#bercandabawabencana

#mentertawakan

#bercanda

#bodyshaming

#bullying


Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *