HEADLINE NEWS

Kategori

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

COBA FRUGAL LIVING KOK MALAH STRES


CURHAT: Karena sering lihat di medsos tentang orang-orang yang sukses menabung berkat menerapkan frugal living, saya juga ingin ikutan.
 

Saya wanita lajang karyawati yang sudah bekerja selama 3 tahun di sebuah perusahaan swasta. Penghasilan saya terbilang cukup lumayan, meski belum 2 digit. Tapi saya belum berhasil menabung, penghasilan saya pas sampai akhir bulan saja.
 

Pengeluaran saya yang paling banyak adalah makan di luar, ke kafe setiap wiken, perawatan di salon, nonton, beli baju dan sepatu serta make up dan skin care serta berlibur.
 

Orangtua, terutama Ibu, sering sekali mengingatkan saya untuk mulai menabung. Saya ingin sih menabung, tapi setiap kali akhir bulan, berakhir pula uang saya di rekening. Tinggal menunggu gajian lagi. Terlambat gajian satu hari saja sudah bikin saya resah.

Beberapa bulan ini saya suka lihat di medsos kisah-kisah mereka yang sukses menabung yang lumayan, berkat menerapkan frugal living. Saya pun terinspirasi untuk mencoba.
 

Yang pertama saya kurangi adalah makan di luar dan nonton. Wiken saya di rumah saja sambil nonton tv. Bosan sih tapi saya coba bertahan. Minggu pertama berhasil, walau terasa aneh, karena biasanya nongki-nongki sama teman dan berburu film baru, ini di rumah saja.
 

Saya juga tidak melakukan perawatan ke salon langgganan dan menahan diri untuk tidak mengintip onlineshop. Karena biasanya begitu ada koleksi baru tanpa pertimbangan langsung saya klik. Masuk keranjang beberapa item sekaligus.

Ketika sampai akhir bulan memang uang saya di rekening bertahan lumayan juga. Tapi entah mengapa bukannya senang tapi saya merasa gelisah. Kalau saya teruskan hidup serba hemat seperti ini, mungkin saya akan kehilangan teman, kehilangan informasi terbaru hal-hal yang saya sukai, selalu berhitung dan berfikir dulu sebelum mengeluarkan uang, dan akibatnya saya jadi stres.
 

Seperti sedang berdiet, makin saya tahan untuk tidak belanja atau makan di kafe, rasanya dorongan itu makin kuat. Saya memang bisa banyak menghemat uang tapi  saya merasa tertekan dan tidak nyaman menjalani hari-hari saya.
Saya serba salah, ingin berhemat tapi malah jadi stres, tidak berhemat  saya nggak punya apa-apa.

Mohon sarannya, apakah saya paksa teruskan saja gaya frugal living atau kembali kepada kebiasaan hidup saya sebelumnya supaya gak stres?
Sangat ditunggu sarannya. Makasih banyak.

Luna – Medan
 

SARAN: Terimakasih Anda sudah mempercayakan masalah Anda kepada kami. Frugal living atau gaya hidup hemat saat ini memang sedang ngehit. Terutama di kalangan mereka yang hidup di kota besar.
 

Dengan biaya hidup yang cenderung mahal, mereka jadi sangat sulit untuk menyisihkan penghasilannya. Dan ketika frugal living merebak, mulailah mereka tergerak untuk belajar hidup hemat.
 

Banyak yang berhasil, terlihat dari postingan mereka di medsos dengan memperlihakan tumpukan uang yang berhasil mereka kumpulkan berkat hidup hemat. Ada juga yang memperlihatkan bisa membeli beberapa barang mahal dengan menjalankan frugal living.

Sebetulnya apa sih prinsip utama frugal living selain gaya hidup hemat? Prinsipnya adalah menjaga keseimbangan antara memenuhi kebutuhan dasar dan menikmati kehidupan tanpa menjadi boros apalagi berutang.
 

Sebelum menerapkan dalam kehidupan Anda, sebaiknya Anda pahami dulu secara benar  prinsip utama frugal living. Jadi yang perlu digarisbawahi adalah menjaga keseimbangan dan menikmati kehidupan. Itu artinya, dalam menerapkan frugal living tidak asal-asalan,tapi dengan prinsip yang benar.
 

Seperti juga berdiet ada aturannya agar tidak membuat badan malah jadi sakit. Begitu juga frugal living, harus ada aturan yang dirancang sebelum pelaksanaan.
Bila Anda tiba-tiba menerapkan frugal living tanpa perencanaan, sama halnya sedang membawa kendaraan dengan kecepatan tinggi langsung ngerem mendadak, tentu mengejutkan dan membuat rasa tak nyaman.

Cobalah cari tahu dulu cara menerapkan frugal living yang baik, step by step nya saat awal menerapkan hingga selanjutnya menjadi prinsip hidup yang dijalankan.
 

Mungkin sederhananya, jangan langsung ngegas berhematnya, tapi pelan-pelan dan diusahakan dibuat rancangan atau rencana dulu. Berapa persen penghasilan yang akan digunakan untuk keperluan wajib sehari-hari, keperluan hiburan, keperluan tak terduga dan untuk tabungan. Lalu kira-kira di bagian mana yang bisa dikurangi, jangan distop langsung.
 

Dengan perencanaan yang baik, Anda tidak akan merasa terbebani apalagi tertekan. Misalnya yang semula Anda setiap wiken nongki-nongki sama teman, mulailah dikurangi menjadi 2 minggu sekali. Begitu juga belanja make up atau skin care, mana yang bisa dikurangi atau diganti dengan merek lain yang lebih hemat tapi dipastikan kualitasnya tetap baik.

Menerapkan frugal living sangatlah baik tapi jangan juga menjadi pelit pada diri sendiri. Karena hasil kerja keras Anda pun perlu dinikmati.
Intinya, harus seimbang antara pemasukan dan pengeluaran. Dan yang penting harus mulai belajar berinvestasi, jadi bukan sekadar menabung, tapi menginvestasikan sebagian penghasilan agar berkembang menjadi asset yang berharga. Selamat mencoba!

Foto ilustrasi:Pexels

CURHAT:email majalahwanita8@gmail.com
 

#gayahidupfrugalliving
#hidupfrugalliving
#frugalliving
#gayahiduphemat
#hiduphemat
#hidup
#hemat

Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *