HEADLINE NEWS

Kategori

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

PASAR ULAR, HIDDEN GEM YANG NYARIS TERLUPAKAN

Namanya pernah begitu ngehits sekitar dua tiga dekade lalu. Salah satu tempat favorit anak muda dan masyarakat umum di Jakarta dan sekitarnya di masa itu. Jadi tempat berburu barang-barang bermerk dengan harga ramah dompet.

Lalu apa kabarnya sekarang? 

Mari kita kita jalan-jalan tipis ke Pasar Ular atau nama bekennya Paul.

Mengapa Pasar Ular?
Lokasinya di daerah Plumpang. Tepatnya di jalan Plumpang Raya, Jakarta Utara.
Namanya yang menyeramkan membuat orang yang belum pernah ke sana, menganggap itu adalah pasar yang menjual hewan peliharaan eksotis.
 

Kuncinya sabar dan teliti untuk dapat barang bagus
Padahal pasar ini jauh dari kesan seram apalagi berkait dengan ular.
Konon, pusat perbelanjaan yang dekat dengan pelabuhan Tanjung Priok ini, diberi nama Pasar Ular karena awalnya kondisi pasar berupa petak-petak kecil dan banyak gang yang berliku-liku, sehingga muncul istilah pasar ular.
 

Kini kondisi Pasar Ular tidak lagi berliku-liku, tapi sudah berupa hanggar dengan  satu gang lurus dan kios-kios mungil di kanan kirinya. Hanya ada sebagian kecil saja yang  mengharuskan pengunjung berputar untuk melihat barang-barang yang dijual.
 

Displaynya memang bersahaja
Dari sumber yang lain menyebutkan kenapa namanya Pasar Ular, karena awalnya  masyoritas barang-barang yang djual di sana adalah barang-barang seludupan. Dan pedagang serta pembeli harus licin dalam bertransaksi jual beli layaknya ular.  

Pasar Kaget Barang Bermerk

Beragam pilihan sepatu

Pada mulanya, Pasar Ular memang hanya berupa pasar kaget, barang-barang black market dijual dengan harga murah di sini. Barang-barang fashion bermerk. Ada sepatu, baju, tas, celana jeans, parfum, kacamata, topi, dompet hingga mainan anak-anak, yang dibawa oleh para ABK dari hasil berburu mereka di luar negeri.
 

Dengan banyaknya barang-barang bermerk yang dijual dengan harga terjangkau di pasar tersebut, membuat Pasar Ular diserbu oleh para penggemar barang-barang bermerk.
 

Masa keemasan Pasar Ular sekitar tahun 70-an hingga 2000-an. Pelanggannya tidak hanya dari Jakarta dan sekitarnya, tapi juga dari luar pulau Jawa bahkan dari negeri jiran.   
 

Pasar Ular agak pudar ketenarannya ketika factory outlet menjamur di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung dan Surabaya.
Lalu digempur lagi dengan toko online (onlineshop), membuat keberadaan Paul kian sulit.
 

Namun para pedagang di Paul tidak menyerah. Mereka tetap coba bertahan.
Bahkan ketika Covid melanda negeri ini selama lebih dari 2 tahun, Paul berupaya tetap eksis, meski pengunjung-- apalagi pembeli-- sangat menurun.
 

Selain tetap setia berdagang di Paul, Sebagian besar mereka juga merambah ke onlineshop. Menurut para pedagang, itulah yang membuat mereka tetap bertahan hingga sekarang.

Sekarang Apa Kabar?

Tetap eksis meski banyak diterjang badai

Seiring dengan meredanya Covid-19, Paul kembali menggeliat. Angin segar membawa kembali harapan kepada para penjual.    
Pembeli satu persatu mulai kembali berdatangan, tidak hanya saat akhir pekan, juga ketika hari-hari kerja. Memang lebih ramai ketika akhir pekan serta liburan anak-anak sekolah.
 

Apalagi dengan maraknya medsos seperti Youtube dan TikTok. Konten yang dibuat para Youtuber dan Tiktoker saat berbelanja di Paul itu berhasil menarik minat para netizen untuk berkunjung juga ke Paul.
 

Ditambah lagi kini untuk menuju ke Pasar Ular sangat mudah dan praktis. Selain menggunakan kendaraan pribadi, juga bisa menggunakan kendaraan umum, seperti Trans Jakarta (TJ). Rutenya dari arah manapun yang penting menuju terimal Tanjung Priok. Di terminal Tanjung Priok bisa tanya ke petugas di halte,  TJ mana yang melewati  Pasar Ular. Turun di halte Plumpang Pertamina. Jalan sekitar 100 m, sudah sampai ke tujuan.
 

Lalu bagaimana koleksi barang-barang yang dijual di Paul sekarang? Masihkah banyak barang-barang bermerk dengan harga bersahabat? 

Pilihan baju anak-anak
Pasar Ular kini menjadi salah satu tujuan wisata belanja legendaris Jakarta. Dan tetap memiliki pesona bagi pembeli. Namun memang keberadaan barang-barang bermerk asli sudah berkurang. Yang banyak adalah barang-barang yang mereka sebut sebagai KW premium.

Jadi barang-barang dengan kualitas bagus, dengan harga bagus juga. Hal itu malah membuat daya tarik tersendiri bagi pembeli.
Umumnya pembeli yang baru pertama kali datang ke Pasar Ular kesan awal biasa saja, seperti pasar sederhana yang menjual produk biasa saja. Karena memang mereka display produknya apa adanya. Tapi kalau sudah mulai ‘ketemu barang ok’ di antara display yang biasa aja itu, barulah pembeli akan merasa menemukan hidden gem.
 

Mereka akan jadi asyik memilih dari sederet barang-barang fashion itu. Bila beruntung, akan dapat barang-barang bermerk yang asli. Khususnya di stand yang menjual, baju-baju, kaos  pria dan wanita juga baju anak-anak.

Para penjual akan terus terang mengatakan bahwa barang yang ia jual asli ataupun KW. Terutama penjual sepatu, tas, jam tangan, kacamata ataupun parfum.
 

Jadi, jangan heran bila Paul kini kembali jadi salah satu tujuan alternatif wiken masyarakat Jakarta. Karena berbelanja di sana keasyikannya seperti sedang berburu. Bila sabar dan teliti akan dapat ‘harta karun’ yang berharga dengan harga bersahaja.*** MH  

Foto: MWDC
#pasarularjakarta
#pasarularplumpang
#pasarularhiddengem
#hiddengem
#pasarular
#tanjungpriok
#paulplumpang
#paultanjungpriok
#plumpang
#paul

Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *