HEADLINE NEWS

Kategori

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

ANAK PEREMPUAN SUPER CUEK

CURHAT:Saya ibu dengan dua orang anak. Yang pertama perempuan usia 15 tahun dan adiknya laki-lagi usia 8 tahun.

Sebelum pandemi saya wanita bekerja dan anak-anak di rumah ditemani oleh neneknya yaitu ibu saya. Tapi setelah pandemi kantor mengurangi pegawai dan saya salah satu yang dirumahkan.

Karena saya sudah tidak bekerja, ibu saya pun memutuskan untuk pulang kampung. Beliau akan mengurus usaha peternakan bebek yang selama ini ditangai oleh adik ibu saya.

Masalah saya saat ini adalah menghadapi anak perempuan saya yang memasuki usia remaja. Saat ibu saya masih di rumah kami, dia sangat dekat dengan ibu saya. Karena memang ibu saya cukup lama tinggal bersama kami, ada sekitar 3 tahun. Mungkin karena waktu itu saya bekerja dan sampai rumah sudah capek, jadi tidak terlalu terganggu kalau dia lebih memilih tidur di kamar ibu saya atau sibuk dengan HP-nya daripada ngobrol dengan saya.

Begitu ibu saya pulang kampung, saya baru merasakan sikapnya. Dia seperti tidak pernah betah duduk dekat saya. Kalau saya masuk kamarnya dia seperti terganggu. Kalau saya panggil selalu lama baru jawab. Padahal dia cuma sedang ngobrol di telepon dengan teman sambil ketawa-tawa.

Yang menjengkelkan, kalau saya sedang masak dan minta bantuan dia, misalnya mengupas kentang atau menyiangi sayuran, dia seperti ogah-ogahan. Kalau saya tegur dia langsung berhenti dan meninggalkan saya tanpa bilang apa-apa.

Dia tidak pernah punya inisiatif untuk bantu saya saat saya sedang repot dengan pekerjaan rumah tangga. Kalau ada piring kotor di tempat cuci piring, dia tidak pernah mau mencuci, Kalaupun mau mencuci piring atau gelas, hanya yang dia pakai saja. Yang lain dia tidak mau cuci.

Saya jengkel sekali dengan sikapnya. Cuek sekali sama saya sebagai ibunya. Waktu saya ngadu ke ibu saya tentang sikap anak saya ini, ibu saya hanya bilang: yang sabar yang Nak, dia perlu waktu untuk dekat lagi dengan kamu.

Kalau saya kurang sehat, dia cuek saja, kalau diminta tolong untuk pijati saya sedikit, dia kerjakan tapi terasa sekali dengan rasa terpaksa. Kalau saya tegur dia diam tapi kelihatan tidak senang.

Apa yang harus saya lakukan menghadapi anak perempuan saya ini? Apakah harus terus ditegur agar dia mau perhatian dengan saya dan membantu pekerjaan rumah tangga.

Bagaimana agar membuat anak menjadi lebih perhatian kepada kami orang tuanya?

Mohon saran. Terimakasih banyak.

Tiara – Sukabumi

SARAN: Beberapa kali dalam rubrik ini saya mengatakan bahwa memiliki anak remaja memang pe-er besar untuk orang tua. Apalagi menghadapi anak remaja dengan kepribadian unik.

Seperti putri Anda, sebetulnya mungkin tidak ada masalah besar di antara Anda berdua. Hanya komunikasi yang kurang lancar. Hal itu terjadi karena selama ini ia lebih dekat dengan neneknya. Begitu neneknya tidak ada di dekat dia, dia merasa sangat kehilangan. Namun dia tidak bisa mengungkapkan perasaannya kepada Anda, karena mungkin dia merasa masih sedikit canggung untuk dekat dengan Anda.

Mungkin memang perlu waktu untuk menjalin hubungan emosi kembali dengan anak Anda. Ya meskipun itu anak kandung sendiri, kalau komunikasi selama ini kurang lancar, tentu terasa canggung satu sama lain.

Sebaiknya Anda ajak suami untuk menghadapi masalah dengan anak Anda ini. Kalau perlu Anda bertiga berbicara dari hati ke hati. Sampaikan kegusaran Anda kepada anak Anda, biarkan suami menjadi penengah.

Namun usahakan agar jangan seakan-akan Anda dan suami menghakimi dia. Misalnya dengan menyalahkan dia secara bersamaan.Upayakan agar Anda dan suami tidak terbawa emosi. Tapi hanya mengajak dia berdiskusi, mungkin ada uneg-unegnya yang selama ini tidak tersampaikan.

Selain itu, usahakan untuk selalu melibatkan anak-anak Anda dalam kegiatan rumah tangga dan lainnya. Jangan semua hal Anda selesaikan sendiri. Misalnya, membersihkan rumah, memasak, mencuci pakaian, beberes, berbelanja dan sebagainya.

Ikut sertakan mereka sekecil apapun porsinya. Setidaknya mereka ikut dalam prosesnya. Sehingga secara emosi mereka juga terlibat dalam kegiatan itu. Mereka jadi tahu bahwa orang tuanya, ibu atau ayahnya perlu dibantu. Meskipun hal yang sederhana.

Kegiatan bersama itu selain membuat mereka terlibat, juga untuk membangun komunikasi serta hubungan emosi Anda dan anak-anak. Sehingga mereka merasa dekat dan komunikasi pun bisa terjalin lancar.

Semoga dengan upaya-upaya tersebut di atas, hubungan Anda dan anak perempuan Anda akan kembali dekat dan mesra.***

Foto ilustrasi: Pexels/Monstera

#ibudananakperempuan

#anakperempuan

#hubunganibudananak

#komunikasidengananak

#anakcuek

#komunikasi

CURHAT email:majalahwanita8@gmail.com

Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *