HEADLINE NEWS

Kategori

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

HAMIL DI USIA 40-AN AMANKAH?

Berita bahagia datang dari artis Syahrini. Penyanyi yang selalu tampil wah ini, mengumumkan di medsos-nya bahwa kini ia sedang mengandung. 

Aura kebahagian seketika menyeruak ke segenap sesama artis juga penggemarnya. Apalagi Syahrini dan suami tercintanya Reino Barack, termasuk pejuang dua garis (ungkapan untuk pasangan yang menanti kehadiran buah hati).

Setelah pernikahan mereka menginjak tahun ke-5, berita bahagia itu baru bisa mereka bagikan. 

Hal menarik lainnya, Syahrini terbilang menikah diusia matang. Tidak ada info terbuka mengenai usianya saat ini, namun menurut sumber yang patut dipercaya, saat ini usia Syahrini sudah lebih dari 40 tahun.

Banyak pertanyaan bagi para pejuang dua garis, apakah aman mengandung diusia yang sudah diatas 40 tahun? Apakah ibu dan anak akan sehat-sehat saja? 

Berikut kita simak pengalaman pribadi seorang ibu yang mengandung diusia 42 tahun. 

Beda Pendapat Dokter Kandungan

Saya dan suami menikah diusia yang cukup matang, kami sama-sama berusia 32 saat itu.

Hingga tahun ketiga pernikahan kami masih tenang-tenang, karena memang masih sama-sama mengejar karier. Namun menginjak tahun kelima, saya dan suami mulai kasak kusuk mencari tahu dokter yang tepat untuk kami berkonsultasi.

Banyak dokter yang kami kunjungi, namun umumnya hanya memberi saran untuk sabar dan terus berusaha.

Sampai suatu saat seorang teman menyarankan untuk konsultasi ke seorang dokter kandungan hebat di Jakarta. Karena pasiennya banyak, jadi harus sabar mengantre. Setelah mengantre sekitar 5 jam baru kami dapat giliran masuk ke ruang prakteknya.  

Namun ketika dokter tersebut mengetahui usia saya menginjak 40 tahun, beliau dengan tegas mengatakan: “Sebaiknya tidak usah mengharapkan keturunan. Cukup nikmati pernikahan Anda berdua.” 

“Kenapa Dok?”, tanya saya dan suami kaget hampir serempak.

“Ya terus terang usia Ibu sudah tidak tepat untuk mengandung dan melahirkan. Terlalu besar risikonya. Baik untuk ibu juga anak Ibu nantinya. Kasihan anak ibu nanti kalau kondisinya tidak sesehat teman-teman sebayanya.”

Deg. Kaget  sekali saya dengar penjelasan dokter itu. Asa yang semula begitu besar untuk bisa mendapat penanganan yang professional, jadi lenyap dengar pernyatannya. 

Keluar dari ruang dokter kami hanya terdiam. Sedih campur bingung. Kok kami disuruh menyerah?

Lalu, apakah kami menyerah? Tidak.

Selain ke professional, kami pun mencoba berobat ke alternatif. Beragam penanganan alternatif kami coba. 

Namun, kami tetap berburu dokter kandungan yang bertangan dingin. Selain hebat juga harus ada tambahan: mendukung wanita hamil diusia 40 tahun!

Tak Ada Kata Terlambat

Ternyata usaha kami tak sia-sia.  Seorang teman yang seusia dan sama-sama pejuang dua garis suatu hari menelepon. “Gue hamil. Dokternya ini, cepetan deh konsultasi kedia. Orangnya baik, sabar dan yang pasti gak masalah soal usia.” 

Semangat kami pun kembali menyala. Segera kami jadwalkan untuk konsultasi ke dokter tersebut hari Sabtu depan, sesuai jadwal praktek beliau.

Bertemu dengan dokter kandungan ini, saya dan suami betul-betul merasa nyaman.

Beliau mendengarkan kami dengan penuh perhatian, tidak buru-buru seperti umumnya dokter spesialis. Layaknya orangtua yang sedang mendengarkan keluhan anak-anaknya.

Lalu dengan suara lembut beliau bilang, “Tak ada kata terlambat untuk memiliki anak. Sepanjang wanita masih mendapat haid, ia tetap bisa hamil. Soal bagaimana kondisi kehamilannya, itu bisa diusahakan. Seperti kita akan menanam tumbuhan di kebun, harus disiapkan kebunnya dengan baik. Cek kondisi tanahnya, apakah ada penyakit yang akan mengganggu pertumbuhan tanaman nantinya. Begitu juga seorang wanita yang akan mengandung, siapkan rahimnya dengan baik, cek dan singkirkan bila ada penghalangnya.”

“Saya akan bantu Mbak semampu saya, tapi tetap Tuhan yang menentukan. Jadi tetaplah berdoa agar diberi kemudahan untuk mendapatkan keturunan,”ungkap beliau dengan penuh empati. 

Nyes. Rasanya hati ini adem. Tetap semangat untuk usaha dan tentu saja diiringi doa yang tak putus.

Kan Sekarang Sudah Serba Canggih

Karena masih agak ‘trauma’ dengan pernyataan dokter yang meminta kami berhenti usaha, saya pun menanyakan apakah tidak riskan mengandung diusia saya yang sudah usia 40 tahun?

Dengan senyum bijak beliau menjawab, “Kan sekarang sudah serba canggih Mbak. Selain kita siapkan ‘ladangnya’ dengan baik. Kita juga bisa pantau perkembangan janin detik demi detik. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Yang penting Mbak usahakan hidup sehat, jangan banyak stres baik di rumah maupun di kantor. Dan nanti setelah hamil, makanan dijaga. Jangan dengan dalih ngidam, semua makanan diembat,” beliau mengingatkan. 

Harus mengkonsumsi makanan bergizi setiap hari. Hindari makanan yang mengandung pengawet dan MSG, hingga Mbak selesai menyusui,” begitu sarannya.

Dan benar, setelah beberapa bulan konsultasi dan menerapkan semua nasihat beliau, saya posoiif hamil. 

Anak & Ibu Sehat

Tepat diusia menginjak 43 tahun saya melahirkan dengan operasi Caesar. Putri cantik kami hadir ke dunia dengan kondisi sangat sehat, rambutnya tebal dan dari tes alergi, hasilnya dia tidak memiliki alergi apa pun.

Beruntung saya juga tetap bisa menyusui hingga si cantik berusia 1,5 tahun. Tumbuh menjadi balita yang sehat dan ceria. Tak ada perbedaan antara anak yang lahir dari ibu yang masih berusia muda dan ibu yang berusia diatas 40-an. Sama-sama bisa sehat, asal semua hal dijaga, mulai dari makanan hingga pikiran. 

Jadi, bila Anda pasangan pejuang dua garis biru yang kini sudah menginjak usia 40-an, jangan ragu apalagi putus asa. Usia bukan masalah. Tetaplah berusaha dan berdoa. Yakinlah suatu saat, kebahagian itu akan menjadi milik Anda!***LH

Foto: IG @princesssyahrini

#hamildiatas40tahun

#pejuanggarisdua

#princesssyahrini

#syahrinihamil

#syahrini


Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *