HEADLINE NEWS

Kategori

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

DILEMA MENGEJAR KARIER ATAU MERAWAT ORTU


CURHAT: Saya wanita (30 tahun) masih single. Bekerja sebagai staf marketing di sebuah perusahaan swasta. Saya anak bungsu dari dua bersaudara. Kakak saya, juga perempuan,  sudah menikah dan ikut suaminya tinggal di Kanada. Saya tinggal dengan ibu saya dan seorang ART.

Ayah sudah meninggal 2 tahun lalu. Dan beliau tidak meninggalkan warisan apa pun kecuali rumah yang kami tinggali sekarang dan sedikit uang pensiun untuk Ibu. Biaya hidup kami sehari-hari saya yang menanggung dan sesekali kakak mengirim uang untuk Ibu. Sejauh ini cukup saja, karena kami memang hidup sederhana.

Dalam karier saya sebetulnya memiliki impian tinggi. Saya ingin kuliah lagi sambil terus bekerja, supaya saya bisa mencapai posisi puncak di kantor saya. Tapi kalau kuliah lagi saya harus keluar kota, karena tidak ada jurusan yang saya mau di kota saya.

Saya sudah sempat bicarakan rencana saya ini kepada Ibu, tapi Ibu bilang sebaiknya pikir-pikir dulu. Karena Ibu bilang, beliau sudah tua dan sebelum meninggal beliau ingin melihat saya berumah tangga dan hidup bahagia bersama suami dan anak-anak saya. 

Saya sebetulnya tidak setuju dengan pendapat Ibu, karena saya pikir saya juga berhak untuk mengejar impian saya dalam karier. Menikah dan memiliki anak tentu ada dalam rencana hidup saya, tapi mungkin setelah saya puas menjalani karier saya.

Baru-baru ini saya dipanggil manager perusahaan. Ia menawarkan saya untuk pindah ke kantor pusat di Jakarta. Perusahaan mempromosikan saya menjadi asisten manager di kantor pusat.

Sebuah tawaran yang amat sangat menggiurkan. Impian saya untuk bisa bekerja di kantor pusat dan bisa mencapai puncak karier di perusahaan tempat saya bekerja. Tapi ini dilema untuk saya. Karena kalau saya terima tawaran kesempatan bagus ini, saya harus meninggalkan ibu saya di kampung. Ibu tidak pernah mau pindah ke kota lain. Beliau pernah mengatakan tidak akan pindah dari rumah kami, yang beliau sebut sebagai rumah penuh kenangan bersama Ayah.

Saya belum berani menyampaikan tawaran kantor ini kepada Ibu, karena saya belum siap menerima penolakan beliau. Sungguh saya sangat ingin mengambil kesempatan ini, tapi saya juga tidak tega meninggalkan ibu saya sendiri hanya dengan ART. Walaupun Ibu cukup sehat di usianya yang menjelang 70 tahun, tapi saya tetap tidak berani tinggal jauh dengan beliau.

Mohon saran sekali untuk masalah saya ini. Apakah  saya sebaiknya menerima tawaran ini ataukah menolak dan lebih baik merawat Ibu yang sudah tua? Mungkinkah saya tetap bisa meraih pencapaian karier semaksimal mungkin tapi tetap bisa berbakti kepada orangtua?

Terimakasih untuk sarannya.

Tatik K – Tulungagung

SARAN: Yang Anda hadapi saat ini adalah dilema yan umum dialami oleh wanita karier. Begitu banyak wanita hebat yang harus menahan langkahnya karena adanya tuntutan dari keluarga.

Bila yang sudah menikah dan memiliki anak, biasanya karena tidak ada asisten yang bisa diandalkan. Seorang ibu tidak akan tega meninggalkan buah hatinya di tangan orang yang tidak bisa diandalkan dan dipercaya.

Akibatnya, banyak wanita karier yang memiliki prospek karier cemerlang, harus mengundurkan diri. Menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya.

Lalu apakah mereka terpaksa melakukan itu? Ada yang merasa terpaksa dan akhirnya mengalami masalah psikologis: stres sampai depresi. Tapi ada juga yang menjalaninya dengan iklas dan merasa bahagia dengan pilihannya.

Apa yang Anda alami, meski Anda belum berumah tangga, tapi kurang lebih sama dengan yang dialami wanita karier tersebut di atas: dihadapkan pada dilema antara karier dan keluarga.

Meski Anda bukan anak tunggal, namun saat ini Anda satu-satunya yang bisa menemani, mendampingi dan merawat Ibu yang sudah lanjut usia. Memang tampaknya tidak adil bila melihat kakak Anda bisa dengan santai pindah ke luar negeri dan meninggalkan Ibu yang sudah tua.

Mungkin yang perlu Anda lakukan sebelum mengambil keputusan adalah: merenungkan tentang ungkapan: sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Apalagi bila orang itu adalah ibu kandung kita.

Nah saat ini ada sosok yang amat sangat mengharapkan Anda untuk menemani dan mewujudkan impiannya. Dan sosok itu adalah manusia yang paling utama untuk Anda muliakan: Ibu.

Menjadi wanita karier yang sukses dan penuh prestasi adalah impian hampir semua wanita. Berbagai upaya dilakukan orang untuk bisa mencapainya. Mengumpulkan beragam gelar, berkompetisi secara maksimal dan sebagainya.

Namun ada hal yang tak boleh Anda lupakan: doa dan keiklasan seorang Ibu salah satu kunci kesuksesan seseorang dalam segala hal.

Saat ini Anda mendapat kesempatan amat mulia: menemani dan merawat Ibu yang sudah lanjut usia. Manfaatkan kesempatan emas ini sebaik-baiknya. Iklas dan sabar jalani semuanya. Jangan takut  karier Anda akan mentok atau terhambat. Jangan takut Anda tidak akan bisa meraih apa yang Anda impikan dalam hidup.

Dengan iklas berbakti kepada ibu Anda, percayalah Anda sudah memiliki invesasi terbaik dalam kehidupan Anda.

Begitu banyak contoh dalam kehidupan ini, mereka yang tulus, iklas dan sabar merawat orangtuanya, jauhhh lebih sukses hidupnya ketimbang mereka yang sekuat tenaga mengerjar impian tapi mengabaikan orangtuanya.

Semoga Anda bisa merenungkan saran ini dan bisa dengan lapang hati dan iklas mengambil keputusan.***

Foto ilustrasi:Pexels

#dilemawanitibekerja

#antarakarierdankeluarga

#dilemawanitakarier

#wanitabekerja

#wanitakarier

#wanita

#bekerja

CURHAT:email ke majalahwanita8@gmail.com

Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *