HEADLINE NEWS

Kategori

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

BANGGA BAHASA INDONESIA

 

Setiap tanggal 28 Oktober Indonesia memperingati hari Sumpah Pemuda. Semangat pemuda yang berjuang untuk berdirinya bangsa Indonesia, selalu didengungkan kembali.

Satu Nusa

Satu Bangsa

Satu Bahasa

Semangat perjuangan untuk membela bangsa dan persatuan Indonesia yang terdiri dari beragam suku bangsa dari Sabang hingga Merauke, selalu menjadi tema  utama dalam perayaan Sumpah Pemuda.

Namun, ada satu dari isi Sumpah Pemuda yang kadang agak terlupakan. Terutama dalam keseharian kita, yakni bahasa persatuan kita: Bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia tak jarang jadi ‘tersisih’ dari negeri ini, karena masyarakat, terutama mereka yang berpendidikan cukup tinggi, merasa lebih sreg dan lebih mantap bisa menyampaikan sesuatu dalam bahasa asing, terutama bahasa Inggris.

Mengapa masyarakat kita seperti kurang bangga dengan Bahasa Indonesia?    

Posisi kedua

Mungkin Anda bisa perhatikan di sekeliling Anda, banyak hal-hal sederhana yang jelas-jelas ditujukan untuk  orang atau masyarakat Indonesia, tapi penyampaiannya dalam bahasa Inggris.

Mulai dari memasang status di sosmed, pengumuman acara sekolah, buku tahunan sekolah dari TK sampai tingkat SMA, selebaran kegiatan kampus, selebaran kegiatan wanita wirausaha dan sebagainya.

Bahkan, pengumuman atau petunjuk di beberapa swalayan menggunakan bahasa Inggris. Kalaupun menggunakan bahasa Indonesia, posisinya di bawah bahasa Inggris dan ukuran  tulisannya lebih kecil dari bahasa Inggris.

Jadi Bahasa Indonesia sampai saat ini, masih ditempatkan di urutan kedua di negerinya sendiri.

Ketika ditanyakan kepada pembuat pengumuman acara atau pembuat status di sosmed, mengapa menggunakan bahasa Inggris, alasannya adalah: bahasa Indonesia tidak praktis, kurang langsung mengena dan kurang keren.

Sementara kalau bahasa Inggris kata-katanya langsung bisa ke sasaran dan simpel serta  menunjukkan kelas. Dan satu lagi, bahasa Inggris dianggap lebih seksi. Sedangkan Bahasa Indonesia dianggap kaku dan terlalu resmi.

Padahal kalau mau memahami sedikit saja, bahasa Indonesia tidak semua dan selalu kaku. Ada bahasa Indonesia populer, yang bisa digunakan untuk kesempatan yang lebih kasual atau lebih santai.

Hebatnya Bahasa Indonesia

Kalau saja masyarakat Indonesia paham betapa panjang perjuangan para pahlawan kita dalam memperjuangkan adanya bahasa persatuan di wilayah Indonesia, mungkin mereka akan berpikir ulang mengutamakan bahasa asing dan mulai berpikir: betapa hebatnya Bahasa Indonesia!

Bayangkan,  Indonesia terdiri dari beragam suku bangsa dan bahasa. Mungkin ada ribuan bahasa daerah yang aktif digunakan di wilayah masing-masing hingga saat ini.

Sebagai contoh sederhana, di wilayah Jawa saja, ada berapa banyak bahasa daerah: Mulai dari Banten hingga Jawa Timur dan Madura, sudah berapa banyak bahasa yang digunakan. Bahasa Sunda, Betawi, bahasa Jawa Tengah dan bahasa Jawa Timur sudah sangat jauh berbeda, belum lagi bahasa Madura.

Bayangkan kalau kita tidak memiliki bahasa persatuan, saat berkunjung ke Banten kita harus menguasai bahasa Banten. Bergeser ke Jawa Barat harus bisa bahasa Sunda. Berkunjung ke Tegal harus bisa bahasa Tegal. Dan ketika ke Yogya harus menguasai bahasa Jawa Yogya. Bergeser sedikit ke Surabaya, harus pakai bahasa Jawa Timuran.

Nah, dengan adanya bahasa Indonesia, kita tidak harus repot-repot belajar bahasa daerah yang akan kita kunjungi. Karena masyarakat  di manapun di wilayah Indonesia, sudah menguasai minimal mengerti bahasa Indonesia.

Kalau bukan kita siapa lagi?

Indonesia memiliki bahasa persatuan itu adalah sesuatu sekali. Karena tidak semua bangsa di dunia ini memiliki bahasa persatuan, yang digunakan secara luas di seluruh negeri.

Jadi, mestinya kita sangat amat bangga memiliki bahasa Indonesia. Kita harus dan patut bangga pada Bahasa Indonesia.

Bukan berarti kita tidak boleh dan alergi dengan bahasa asing, lho. Kita tetap perlu dan penting menguasai bahasa asing. Tapi yang lebih perlu lagi, menempatkan bahasa Indonesia di urutan teratas saat kita berada di wilayah Indonesia.

Mulailah dari diri sendiri. Membuat status, membuat pengumuman acara sekolah, membuat pengumuman atau kegiatan kampus, membuat selebaran kegiatan organisasi, membuat buku tahunan sekolah, dahulukan menggunakan bahasa Indonesia. Kalau tidak ada kata yang tepat untuk menyampaikan sesuatu kecuali dalam bahasa Inggris, baru gunakan bahasa Inggris.

Atau, kalaupun akan mengundang atau menyampaikan pemberitahuan kepada orang asing yang tinggal di Indonesia, sebaiknya menggunakan dua bahasa: bahasa Indonesia dulu baru bahasa Inggris. Wah, repot dong? Bayangkan, betapa repot dan gigihnya para pahlawan kita dulu saat memperjuangkan agar Indonesia memiliki bahasa persatuan?

Masa kita hanya diminta menempatkan bahasa Indonesia di posisinya yang seharusnya: di atas bahasa asing saat di negeri sendiri saja, sudah berkeberatan?

Jadi, pada momen hari Sumpah Pemuda kali ini, ada baiknya kita mulai bangga dengan bahasa Indonesia. Merayakan Sumpah Pemuda salah satunya dengan merayakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa kebanggaan.

Kalau bukan kita, orang Indonesia, yang bangga dengan bahasa Indonesia, siapa lagi?

Selamat hari Sumpah Pemuda 2021. *** MH

Ilustrasi: Ist

#harisumpaupemuda

#banggaahasaindonesia

#gunakanbahasaindonesia

#bahasaindonesia

Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *