HEADLINE NEWS

Kategori

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

BAGAIMANA AGAR GADIS KECILKU PEDE DAN PERIANG?

 

CURHAT: Saya ibu dengan 3 anak usia praremaja dan remaja. Yang pertama perempuan, kedua laki-laki dan yang terakhir juga perempuan.

Untuk anak kami yang pertama dan kedua sejauh ini saya tidak ada masalah. Namun anak bungsu kami yang tahun ini menginjak usia 12 tahun, berbeda dengan kakak-kakaknya.

Kalau kedua kakaknya, termasuk anak yang periang dan percaya diri. Tapi si bungsu ini kelihatan kurang percaya diri dan cenderung pemurung. Kakak-kakaknya sering mengajak dia untuk bergabung saat mereka lagi santai, tapi si kecil ini selalu menolak dan lebih senang sendiri: main dengan smarphone atau dengar musik di kamarnya.

Seperti kedua kakaknya, saya usahakan mereka memiliki hobi yang bisa mengasah ketrampilan, seperti belajar main alat musik, belajar bahasa asing, belajar bela diri, olah raga dan sebagainya.

Si bungsu ini lebih memilih belajar bahasa. Saya anjurkan dan dorong-dorong untuk ambil les piano atau gitar, dia selalu menolak dengan berbagai alasan. Tempat lesnya jauhlah, banyak pe-er dan sebagainya.

Sudah setahun lebih ini anak-anak PJJ atau belajar di rumah secara online. Kalau sempat saya dampingi si bungsu ini saat sedang kelas online. Saya perhatikan dia kurang percaya diri saat menjawab pertanyaan guru. Kadang sampai saya suruh-suruh dia untuk bertanya ke gurunya kalau dia kurang jelas, tapi dia hanya diam saja.

Saya tahu dia kurang percaya diri, tapi bagaimana dia mau percaya diri kalau selalu menolak saat disarakan untuk berani tampil.

Kedua kakaknya aman saja nilai raportnya. Tapi si bungsu agak menghawatirkan. Nilainya yang A hanya Bahasa Inggris, lainnya B dan C.

Saya dan suami sering berdiskusi bagaimana caranya menghadapi anak kami ini. Saya berusaha dekati dan ajak ngobrol, tapi dia selalu sibuk dengan smartphone-nya. Saya juga sudah berulangkali menegur kakak-kakaknya untuk mengajak adiknya ngobrol atau bermain, mereka jawab, “Sudah Ma, tapi dia selalu gak mau. Malas kita jadinya ngajakin dia,” jawab mereka.

Tahun ini si bungsu ini naik kelas 8 atau kelas 2 SMP. Saya ingin dia lebih aktif dan lebih bersemangat serta lebih ceria. Bagaimana caranya untuk membuat anak yang pemurung dan kelihatan kurang percaya diri bisa lebih ceria dan percaya diri?

Mohon saran. Terimakasih banyak.

Desiyati - Tangerang

SARAN: Memiliki anak usia praremaja dan remaja memang per-er berat untuk orangtua. Banyak orangtua yang kurang paham tentang gejolak masa remaja, sehingga membuat mereka merasa kewalahan menghadapinya.

Mungkin Anda merasa khawatir pada anak bungsu Anda, karena kedua kakaknya tampaknya adem-adem saja saat memasuki dan menjalani masa remajanya. Terbukti Anda tidak memiliki keluhan mengenai anak pertama dan kedua Anda yang juga masih usia remaja.

Pasalnya, masing-masing anak memiliki kepribadian yang berbeda. Bahkan anak kembar pun boleh jadi memiliki sifat dan kepribadian yang berbeda, ada juga yang bertolak belakang.

Tampaknya anak bungsu Anda adalah tipe anak yang introvert. Dia cenderung menarik diri, tidak terlalu senang bergaul, bahkan dengan kakak-kakaknya. Ia merasa lebih nyaman dengan dirinya sendiri.

Sebetulnya itu tidak menjadi masalah, sekali lagi karena masing-masing anak berbeda. Namun mungkin yang perlu Anda cari tahu adalah, apakah anak bungsu Anda merasa ‘minder’ dengan kedua kakaknya?

Mungkin, tanpa Anda atau suami Anda sadari, pernah membanding-bandingkan dirinya dengan kedua kakaknya.

Misalnya, kedua kakaknya jago main musik dia tidak bisa, dengan maksud menyemangati Anda mungkin pernah berkomentar, “Kamu belajar main alat musik apa kek, supaya bisa seperti kakak-kakak kamu.” Atau saat terima raport, kedua kakaknya nilainya bagus-bagus, sedangkan dia hanya sedang-sedang saja. Spontan kakak-kakaknya atau Anda berkomentar, “Gimana nilai kamu? Jangan kalah dong sama kakak-kakak kamu!”

Terlalu sering dibanding-bandingkan membuat si bungsu merasa terintimidasi, sehingga ia jadi tidak percaya diri dan cenderung menarik diri dan murung. Ia merasa terlalu berat ‘tugasnya’ harus mengalahkan kedua kakaknya. Dia takut kalah, sehingga lebih memilih menarik diri.

Jadi, saran kami, coba dekati dan rangkul anak bungsu Anda dengan cara yang lebih penuh kasih. Puji kelebihannya. Misalnya dia rajin, pembersih, pandai bahasa Inggris. Puji dan beri penghargaan. Katakan bahwa dan suami juga kedua kakaknya bangga dengan dia.

Kalimat pujian yang tulus dan penghargaan yang spontan,  pelan-pelan akan menambah kepercayaan dirinya. Karena orang terdekatnya sudah menghargai dirinya, maka dia pun akan merasa dirinya patut berbangga hati.

Sesekali datangi dia saat dia lagi sendiri, lalu duduk atau tiduran di dekatnya sambil elus-elus tangannya. Tanpa harus mengucapkan kata-kata apapun. Dia akan merasa Anda sayang dan perhatian padanya. Pelan-pelan mulai cerita bagaimana pengalaman  waktu Anda masih remaja,  siapa saja teman Anda dan nilai-nilai Anda di sekolah dulu.

Mungkin awalnya dia akan diam saja, tapi kalau sering dilakukan dia pelan-pelan akan tanya-tanya dan menceritakan juga pengalaman dirinya. Karena anak praremaja atau remaja sangat senang kalau dengar pengalaman orangtuanya di usia yang sama dengannya.

Semoga dengan pendekatan seperti itu dia akan mulai membuka diri. Anda bisa berkomunikasi dengan lancar dengan dia dan saran-saran Anda untuk dia mau mengisi waktu luangnya dengan belajar ketrampilan akan dia terima. Dan dia bisa jadi periang seperti remaja seusianya.

Intinya, jangan membandingkan dirinya dengan siapa pun dan jangan terlalu banyak menuntut dia untuk harus begini-begitu, tapi beri dia kepercayaan untuk memilih yang terbaik untuk dirinya. Anda cukup menyarankan, tapi dia berhak untuk menentukan.

Dan satu lagi, usahakan jangan kesal dan marah ketika dia menolak saran Anda. Terima dengan lapang hati saja. Katakan saja, “Nggak apa-apa kamu sekarang belum siap, tapi Mama yakin suatu saat kamu akan merasa perlu untuk mengisi waktu kamu dengan hal yang berguna.”

Foto ilustrasi: Pexels/Emily Garland

#anakremajakurangpede

#agaranakpededanperiang

#anakremajaperiang

#masalahanakremaja

#anakremajapemurung

#anakremaja

#remajaputripemurung

#remajaputriperiang

#remajaputri

#anakpraremaja

#remaja

*CURHAT: 

email ke majalahwanita8@gmail.com

Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *