HEADLINE NEWS

Kategori

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

HENTIKAN HOAX KESEHATAN!


Ketika pandemi melanda dunia, informasi tentang kesehatan bagai air bah menyerbu.  Berbagai informasi berdatangan dari berbagai sumber.

Belum selesai informasi satu dibaca, sudah datang lagi infromasi lain yang berbeda. Padahal untuk masalah yang sama, Covid-19.

Masyarakat awam kadang jadi bingung, mana informasi yang bisa dipercaya dan mana yang ternyata berita palsu alias hoax.

Namun, ternyata sekarang ini berita-berita hoax kesehatan tidak hanya yang berkait dengan Covid-19. Ada berita kesehatan lain yang juga cukup memprihatinkan, karena yang sampai ke masyarakat luas lebih banyak yang hoax ketimbang yang akurat.

Yakni berita kesehatan tentang Penyakit Kusta. Penyakit tropis yang sering terabaikan, dan informasinya banyak tersampaikan tidak benar.

Untuk menangkal berita hoax tentang kusta, awal minggu ini diadakan Webinar dengan tajuk: Peran Kampus dalam Menangkal Hoax Kesehatan yang diselenggarakan oleh NLR Indonesia bekerjasama dengan Kantor Berita Radio KBR.

Stigma

Suasana Webinar
Bagaimana pemahaman Anda tentang penyakit: kusta? Kalau Anda menjawab: penyakit yang mengerikan, tidak bisa disembuhkan, sangat menular, jadi jangan sampai bersentuhan dengan penderita kusta.

Bahkan ada kesan di masyarakat kita, kusta adalah penyakit kutukan sehingga harus menjauh dari penderita kusta.

Stigma itulah yang selama ini berkembang di masyarakat kita dan itu semua adalah hoax.

Menurut dr. Christina Widaningrum, Mkes, selaku Technical Advisor Program Leprosy Control, NLR Indonesia, akibat berita kusta hoax seperti itu secara tidak langsung membuat penderita kusta yang mestinya mendapat pengobatan, malah dikucilkan dan didiskriminasi.

Pada kenyataannya, penyakit kusta bisa disembuhkan. Namun bila terlambat diobati memang bisa menyebabkan disabilitas.

Penderita kusta terlambat tertangani karena telanjur adanya stigma tentang penyakit kusta.  Sehingga mereka yang memiliki gejala kusta enggan memeriksakan diri. Akibatnya secara luas, menghambat penanggulangan kusta di Indonesia.

Padahal dalam hal penyakit kusta ini Indonesia termasuk negara peringkat ketiga terbesar di dunia.

Hentikan hoax

Karena begitu besar efeknya, maka hoax kesehatan harus segera dihentikan. Karena bila tidak dihentikan, bisa menjadi bola liar; terus menggelinding dan menjadi penghalang besar proses penanggulangan kusta di Indonesia.

Untuk itulah NLR Indonesia, sebuah yayasan nasional yang berkomitmen dalam pemberantasan kusta, mengajak para warga kampus untuk menyebarkan informasi kesehatan yang benar kepada masyarakat.

Mengapa kampus? Karena akademisi termasuk warga masyarakat yang didengar suaranya oleh masyarakat, dianggap sumber yang valid.

Dengan memahami dengan benar tentang penyakit kusta, kampus bisa menyebarkan informasi yang benar juga kepada masyarakat luas.

Seperti ditekankan dalam webinar tersebut oleh dr. Tutty Ariani, Sp.DV, Staf Pengajar & Kepala Divisi Dermatologi Infeksi Bagian IK. Kulit & Kelamin FK. Unand, Padang, “Menyampaikan informasi atau edukasi kesehaan harus valid sumbernya.”

Contohnya informasi tentang penyakit kusta jangan diambil dari berita-berita di medsos, yang tidak jelas sumbernya. Tapi harus dari sumber yang kredibel, dalam hal ini adalah NLR Indonesia. Bila ada berita tentang kusta yang meragukan, segera cek ke website resmi NLR Indonesia.

Dr. Christina Widaningrum menjelaskan bahwa NLR Indonesia memberikan edukasi kepada masyarakat Indonesia, untuk terus mengingatkan tentang fakta dan mitos kusta. Antara lain dengan mengadakan Webinar, agar memperluas informasi yang valid tentang penyakit yang masih menjadi momok di masyarakat kita ini.

Kemas menarik

Berita tentang penyakit kusta secara umum dianggap tidak seksi. Sehingga masyarakat belum-belum sudah menolak atau menghindar, bahkan sekadar untuk mendengar berita yang sebenarnya.

Untuk itu media memang harus kreatif mengemas berita, agar bisa berterima oleh masyarakat.  Karena sebernarnya, mayoritas masyarakat kita masih sangat awam pemahamannya tentang penyakit kusta.

Salah satunya ketakukan yang sangat bila bertemu dengan penderita kusta. Menyentuh berarti ketularan.

Pemahaman seperti itulah yang harus diluruskan. Karena pada dasarnya penularan penyakit kusta tidak seperti itu. Penyakit kusta tidak menular dengan cara kontak langsung biasa seperti ketika berjabat tangan, menduduki tempat yang sebelumnya pernah diduduki pengidap atau memeluk pasien kusta.

Agar informasi tersebut bisa tersampaikan kepada masyarakat luas, memang media harus super kreatif.

Seperti disampaikan oleh Malika, Manager Program & Podcast KBR, “Agar menarik pendengar, KBR membuat Poadcast agar infromasi jadi lebih mudah didengarkan dan bisa diakses dimana saja. Karena saat ini podcast sedang hype dan pendengarnya terus berkembang & pendengar podcast masyoritas anak muda. Jadi bisa tepat sasaran,” ungkap Malika.*** MH

Ilustrasi foto:Pexels

#beritahoaxkusta

#beritakesehatan

#beritahoax

#menangkalhoax

#hentikanhoax

Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *