HEADLINE NEWS

Kategori

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

ANAK MOGOK SEKOLAH

CURHAT: Saya rumah tangga yang sedang bingung. Mudah-mudahan curhatan saya ini dimuat di majalahwanita.com dan saya dan suami bisa segera mendapat pencerahan.

Begini, kami memiliki dua orang anak laki-laki yang usianya cukup jauh, yang pertama sudah mahasiswa dan kuliah di luar kota. Satunya lagi baru naik kelas 8.

Sudah hampir 1 bulan ini anak bungsu kami ini berubah sikap. Dia suka membantah kalau ditegur. Dan yang lebih menjengkelkan, dia mulai mogok sekolah. Padahal sekolahnya PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) alias sekolah online, tapi dia tetap tidak mau sekolah.

Sempat beberapa hari, saat kelas baru mulai, dia mau sekolah. Tapi saat gurunya sedang menerangkan, dia tidur di meja belajarnya. Untung dia matikan camera videonya jadi tidak terlihat dia sedang tidur. Ketika saya tegur, besoknya dia tidak mau sekolah lagi.

Kebetulan kelasnya baru mulai, jadi saya masih bisa beralasan ke wali kelasnya, bahwa dia masih belum terbiasa bangun pagi lagi, setelah beberapa waktu libur kenaikan kelas.

Saya sudah berusaha keras membujuk, mulai dari suara pelan sampai membentak, dia tetap tak mau bangun. Ayahnya juga sudah berusaha membujuk dan menanyakan kenapa dia mogok, tapi dia hanya diam.

Dia baru mau bangun setelah menjelang siang, kira-kira pelajaran sekolah sudah selesai. Begitu bangun dia langsung pegang gadgetnya, main game dan cari makanan. Kalau ditegur dia akan membalas dengan teriakan dan membanting apapun yang dia pegang.

Kami sudah hampir putusa asa menghadapinya. Apalagi saya dan suami sedang sibuk berjuang mempertahankan bisnis yang sedang mengalami kesulitan kena hantaman  pandemi.

Apa yang kira-kira harus kami lakukan untuk membuat anak kami kembali mau sekolah dan bersikap normal seperti anak lainnya? Apakah perlu kami bawa dia berkonsultasi ke psikolog?

Mohon bantuan. Terimakasih banyak.

Nurlita – Jakarta Selatan

SARAN: Ikut prihatin dengan masalah yang sedang Anda dan keluarga hadapi.Masalah bisnis yang sedang dihantam pandemi dan anak bungsu yang berulah.

Harapan kami Anda dan suami tidak saling menyalahkan dengan kondisi anak Anda saat ini. Tapi bisa kompak bekerjasama dalam menghadapinya.

Mungkin ini saatnya Anda dan suami instrospeksi diri, kira-kira apa yang membuat anak bungsu Anda menjadi malas sekolah dan bersikap membangkang. Kemungkinan yang pertama bisa jadi anak Anda sudah sangat jenuh sekolah online. Tapi dia tidak bisa mengungkapkan perasaannya kepada Anda sebagai orang tuanya. Dan dia tidak tahu harus bagaimana menghilangkan rasa jenuhnya.

Walaupun Anda berdua sibuk dengan bisnis yang juga sedang bermasalah, mungkin Anda dan suami harus berbagi tugas dalam menghadapi masalah anak bungsu Anda ini. Karena kalau dibiarkan, khawatir kondisinya jadi lebih parah.

Mungkin Anda sebagai seorang ibu bisa mendekati anak Anda dengan cara dari hati ke hati. Coba ingat-ingat kapan terakhir Anda memeluk si bungsu? Kapan terakhir Anda mengucapkan rasa sayang padanya? Dan apakah kalau dia ingin bicara dengan Anda dan Anda kebetulan sedang asyik dengan HP, otomatis Anda letakkan HP lalu mendengarkan apa yang akan dia sampaikan. Atau, malah menyuruh dia diam, karena Anda merasa terganggu.

Banyak orang tua yang kadang lupa bahwa perhatian dan kasih sayang adalah kebutuhan pokok anak. Jadi bukan hanya menyediakan kebutuhan yang fisik seperti menyediakan makanan, pakaian, kebutuhan sekolah dan sebagainya. Tapi perhatian dan kasih sayang yang sepenuh hati sangat dinanti oleh mereka.

Apalagi anak Anda baru memasuki usia remaja. Masa yang paling sulit untuk seorang manusia. Di usia remaja itulah mereka sedang mencari jati diri. Merasa gamang dan bimbang. Mereka memerlukan orang yang mereka percaya dan tulus untuk menjadi tempat mereka bertanya dan bercerita.

Bila mereka tak menemukan di dalam keluarganya, mereka akan mencari keluar. Ke teman atau ke kegiatan yang membuat mereka asyik dan lupa akan kegundahan hati mereka.

Dengan penjelasan di atas semoga Anda dan suami terbuka pikiran dan memahami apa yang harus Anda berdua lakukan. Misalnya, jangan sungkan untuk memanggil dengan kata Sayang. Usahakan sebelum dia tidur untuk mengajak dia bercerita, kalau perlu sambil memeluk dia. Ungkapkan bahwa Anda sayang dan cinta sekali padanya.

Diharapkan dengan pendekatan yang penuh kasih dan sayang, kekerasan hati ananda bisa berkurang dan melunak. Setelah komunikasi Anda dan si bungsu membaik, baru sampaikan bahwa sekolah atau menuntut ilmu itu sangat penting. Karena itu semua modal untuk masa depannya. Tanpa ilmu yang cukup dia tidak akan bisa bersaing di masa depan.

Semoga saran kami ini bisa membantu dan Anda tidak harus mengajak di kecil ke psikolog. Namun bila Anda merasa sudah tidak sanggup, boleh Anda ajak dia berkonsultasi ke psikolog. Atau bisa juga minta saran kepada guru BK (bimbingan dan konseling) yang ada di sekolah anak Anda.

Mungkin karena masih dalam masa PJJ Anda hanya bisa bertemu secara online. Tapi tidak apa, yang penting masalah Anda bisa tersampaikan. Ungkapkan semua masalah anak Anda. Semoga ada jalan keluar terbaik. Tetap semangat.***

 Foto ilustrasi: Pexels/Karolina Grabowska

#anakmogoksekolah

#masalahanaksekolah

#anaksekolah

#mogoksekolah

#anakbermasalah

#mogok

#sekolah

Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *