HEADLINE NEWS

Kategori

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

ADA APA DENGAN WHATSAPP?

 

Awal tahun 2021 pengguna Whatsapp (WA) dibuat terperanjat dengan pemberitaan bahwa  ada peraturan baru yang akan diberlakukan per 8 Februari 2021.

Peraturan apakah?  Dan mengapa banyak pengguna WA yang merasa khawatir dan mulai melirik aplikasi lain yang dirasa lebih aman?

Dimanja Whatsapp

Adalah sebuah fakta bahwa kita selama ini sudah sangat tergantung pada Whatsapp. Semua komunikasi sekarang lewat WA baik pribadi, kelompok hingga instansi. Dan beragam group, kelompok, komunitas terbentuk menggunakan layanan WA.

Mulai dari WAG sekolah, kantor, keluarga, arisan RT hingga komunitas mengandalkan WA. Karena memang WA selama ini sudah sangat memanjakan penggunanya. Beragam fitur  yang memudahkan pengguna disediakan. Ada WA voice notes,WA audio,WA video, WA documens dan sebagainya.

Belum lagi pilihan ragam komunikasi mau japri, CC rame-rama, VC berdua bahkan berpuluh orang sekaligus bisa.

Dan semua fitur-fitur itu secara berkala diupdate. Membuat pengguna merasa sangat nyaman. Ditambah lagi, semua fasilitas itu gampang digunakan,cuma-cuma alias gratis  dan bebas gangguan iklan.

Tidak heran bila WA berhasil menjaring pengguna hingga 1 milyar  lebih di seluruh dunia. Bayangkan, ada  1 milyar manusia yang bergantung pada WA saat ini!

Harus mau bagi data ke FB

Ternyata ‘tidak ada makan siang yang gratis’.  Segala fasilitas nyaman yang selama ini dinikmati oleh para pengguna WA, ternyata ada bayarannya. Dan  ‘invoice’ nya baru dikeluarkan awal tahun ini.

Jadi ‘bayaran’ yang ditagihkan WA kepada para penggunanya berupa: pengguna WA harus setuju data-data mereka diteruskan ke Facebook.

Facebook  membeli Whatsapp tahun 2014 (Foto: Unsplash/Aarn Giri)
Ini peraturan yang harus, jadi tidak bisa diganggu-gugat lagi. Tidak ada kompromi. Semua yang masih mau menggunakan aplikasi WA harus mau dan setuju data-data mereka yang bersifat pribadi seperti: no telepon, data transaksi, informasi terkait layanan, informasi interaksi, informasi perangkat seluler, alamat IP, daftar kontak, nama profil, foto profil dan beragam informasi lainnya ke Facebook.

Seperti diketahui, Facebook  adalah perusahaan induk dari Whatsapp. Itulah sebabnya setiap kali kita membuka aplikasi WA selalu ada tulisan from Facebook di bagian bawah layar.

Namun Whatsapp mengklaim bahwa kebijakan ini pihak Whatsapp maupun Facebook tak bisa membaca isi pesan yang ada di WA pengguna. Data pribadi pengguna.'hanya' akan dipakai Facebook untuk keperluan iklan. Karena Facebook melihat tidak memungkinkan menayangkan iklan di Whatsapp, karena dianggap akan mengganggu pemakaian  pelayanan pesan instan tersebut.

Lalu kalau tidak bersedia? Ya akun Anda otomatis akan diblokir dan Anda harus berhenti menggunakan WA. Namun, bukan berarti Anda tidak setuju dan berhenti menggunakan WA, data Anda tidak diteruskan ke Facebook. Namun, mungkin belum secara keseluruhan. Pasalnya, pihak Whatsapp sebetulnya sudah memberlakukan kebijakan ini sejak tahun 2016, namun belum secara terbuka atau diumumkan kepada pengguna WA.

Dan pada Juli 2020 pihak Whatsapp sudah memberlakukan kebijakan layanan pesan instan ini. Jadi apa yang akan diterapkan pada 8 Februari 2021 tak lain merupakan tindak lanjut dari kebijakan tersebut.

Pilihan pengganti WA

Setelah Whatsapp mengumumkan kebijakannya, banyak pengguna WA yang mulai mencari alternatif.

Ada beberapa aplikasi yang mirip dengan Whatsapp, namun yang paling banyak disarankan adalah 3 berikut:

Signal

Belum akrab di pengguna pesan instan di Indonesia. Namun Signal banyak disebut-sebut sebagai pengganti WA yang paling layak dipilih.

Signal memiliki tampilan yang tidak rumit dan fiturnya belum sebanyak WA, namun Signal diyakini sangat menjaga privasi penggunanya. Ada penghacur pesan otomatis dan screen security yang bisa membuat pengguna maupun lawan bicara tidak bisa mengambil screenshot.

Line

Media pesan singkat ini sudah cukup populer di Indonesia. Sudah sekitar 35 juta lebih pengguna aktif di sini. Namun entah mengapa akhir-akhir ini pengguna Line mulai kurang, mungkin karena WA masih mendominasi.  Jadi Line selama ini hanya dipakai sebagai alternatif.

Telegram

Telegram disebutp-sebut sebagai pesaing kuat WA. Karena Telegram dikenal dengan kerahasiaan data penggunanya. Telegram bisa menjadi alternatif sebagai aplikasi pesan instan yang bisa diandalkan. 

Telegram salah satu yang banyak dilirik sebagai pengganti Whatsapp. (Foto: call bell.eu)
Memiliki tampilan yang tidak rumit dan hingga saat ini data pengguna masih sangat dijaga kerahasiannya.

Mungkin saatnya Anda mempertimbangkan apakah akan terus menggunakan WA dengan risiko yang sudah digambarkan di atas, atau beralih ke layanan perpesanan lain.

Masalahnya, bila Anda berhenti menggunakan WA dan beralih ke aplikasi lain, berarti Anda juga harus memboyong WAG, yang mungkin belasan atau puluhan jumlahnya, yang selama ini Anda menjadi anggotanya atau bahkan Anda sebagai adminnya. Repot. Tapi semua pilihan ada di tangan Anda.*** MH

.Foto ilustrasi: Pexels/Anton

#peraturanbaruwhatsapp

#kebijakanwhatsapp

#whatsapp

#pesaninstan



Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *