HEADLINE NEWS

Kategori

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

BERSAHABAT DENGAN IBU MERTUA

 

CURHAT:

Saya dan kekasih sudah merencanakan untuk menuju ke jenjang serius. Sejauh ini hubungan kami berjalan lancar dan saya sudah yakin dengan pilihan saya.

Namun ada satu hal yang masih menganjal dalam hati saya, hubungan saya dengan calon mertua belum begitu baik. Kami baru bertemu beberapa kali tapi suasananya belum begitu cair. Ibunya seperti masih menjaga jarak dengan saya. Saya jadi ragu-ragu untuk mengajak bicara beliau saat bertemu, karena takut salah bicara yang akan membuat hubungan kami makin berjarak.

Calon suami anak tunggal, ayahnya sudah meninggal sejak dia masih remaja. Ia dan ibunya sangat dekat, apa pun kegiatan dengan ibunya ia ceritakan kepada saya.

Saya ingin sekali bisa akrab, kalau bisa bersahabat dengan calon mertua saya. Tapi bagaimana caranya? Saya sudah mencoba bertanya ke kekasih saya apa yang harus saya lakukan untuk bisa dekat dengan ibunya. Dia bilang, dengan berjalannya waktu nanti semua akan baik-baik saja. Mungkin dia benar, kami perlu waktu untuk bisa dekat.

Tapi saya merasa, saya harus melakukan sesuatu sebelum kami resmi menjadi suami istri. Saya tidak ingin hubungan saya dan ibu mertua nantinya menjadi ganjalan dalam perkawinan kami.

Mohon saran. Terimakasih banyak.

Irine – Medan

 

SARAN:

Hal pertama yang sebaiknya Anda ubah adalah pola pikir. Bila selama ini Anda selalu menganggap ibu dari suami Anda adalah mertua, maka otomatis Anda memiliki tembok khusus dalam pikiran Anda, bahwa dia orang lain, hanya kebetulan ibu dari suami Anda.

Lalu bagaimana sebaiknya? Mulai sekarang cobalah ubah pikiran tersebut menjadi: ibu suami saya adalah ibu saya juga. Dengan demikian Anda bisa memperlakukan beliau sama dengan Anda memperlakukan ibu kandung sendiri. Sehingga tidak ada kekakuan di antara Anda dan ibu mertua.

Nah, karena sekarang posisi Anda masih sebagai calon menantu, anggap ini kesempatan baik bagi Anda untuk mengenal dengan baik calon ibu mertua Anda. Gali bagaimana karakternya, hobi dan hal-hal yang disukainya. Juga tentu hal-hal yang beliau tidak sukai.

Apa yang sudah dilakukan calon suami Anda dengan selalu menceritakan kegiatannya dengan sang ibu, sebetulnya salah satu cara dia memperkenalkan siapa sebetulnya ibunya. Namun karena Anda masih memiliki tembok bahwa dia “hanya” calon mertua, sehingga Anda tidak begitu menangkap.

Jadi, setelah Anda mengubah pola pikir dengan menganggap beliau calon ibu Anda, maka usahakan untuk mulai menyayangi dan mencintai  beliau, seperti Anda  menyayangi dan mencintai ibu sendiri.

Misalnya, kalau calon suami mengajak Anda makan di luar, tawarkan kepada dia untuk mengajak ibunya. Atau, Anda bisa menelepon atau mengirim pesan singkat ke beliau beberapa kali dalam seminggu, sekadar menanyakan kabar. Boleh juga sesekali kirim makanan kesukaan beliau.

Mungkin, satu dua kali beliau masih kaku menerima uluran persahabatan Anda, tapi setelah Anda membuka hati Anda dan bersungguh-sungguh ingin menjalin hubungan baik dengan beliau, tentu suatu saat beliau akan menerima Anda dengan hati terbuka.

Bila komunikasi Anda dan calon mertua sudah lebih baik, bisa dicoba untuk mengajak beliau  minum kopi di kafe favorit Anda. Pergilah berdua saja dengan beliau, sehingga Anda berdua bisa mengobrol dengan lebih leluasa. Dan kalau beliau suka masak, minta waktu untuk belajar masak dengan beliau, dengan alasan ingin belajar masakan kesukaan calon suami Anda.

Dalam berkomunikasi usahakan yang sewajarnya, sekali lagi anggap saja beliau ibu Anda sendiri. Dengan begitu aura Anda yang positif dan penuh cinta akan tertangkap oleh beliau dan ditanggung respon positif pun akan Anda terima.***

Foto ilustrasi: Unsplash/Oleg Illarianov

 Tags:

#bersahabatdenganmertua

#menyayangimertua

#hubungandenganmertua

#hubunganbaikdenganmertua


CATATAN:

Sampaikan curhat Anda ke:

email: majalahwanita8@gmail.com, dengan subject: Curhat




 

 

Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *