HEADLINE NEWS

Kategori

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

BOSAN WFH, CAPEK MENGERJAKAN RUMAH TANGGA SENDIRI, INGIN PUNYA ME TIME


Curhat:

Saya seorang asisten manager sebuah perusahan ekspedisi, juga ibu rumah tangga dengan 2 anak praremaja.

Sejak pandemi saya harus WFH. Awalnya saya senang bisa bekerja dari rumah. Karena saya pikir  akan membuat saya lebih santai.  Punya banyak waktu untuk suami dan anak-anak, juga punya kesempatan untuk diri sendiri (me time). Namun kenyataannya berbeda. ART yang sudah hampir 5 tahun bersama kami mengundurkan diri. Sehingga saya harus mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga sendiri setiap hari. 

Suami saya punya usaha yang kantornya tidak jauh dari rumah. Ia berangkat pagi dan pulang menjelang magrib. Hanya saat akhir pekan dia tidak ngantor. Dan hari libur dia gunakan untuk mengerjakan hobinya: main game. Sedangkan anak-anak kami masih kecil, usia 12 dan 10 tahun. Belum bisa diminta bantuan untuk mengerjakan perkerjaan rumah tangga. Mereka juga sibuk sekolah online dari rumah. Saya harus mengawasi mereka supaya  bisa mengikuti kelas online dengan lancar. Dan memastikan mereka mengerjakan tugas-tugas sekolahnya tepat waktu.

Akibatnya saya sekarang suka uring-uringan. Bosan.  Bekerja dari rumah, hanya menghadapi laptop dan HP. Tidak ada sensasi kesibukan bangun pagi, dandan dan mengendarai mobil menuju kantor sambil minum kopi. Tidak  bisa ketemu teman dan ketawa bareng saat makan siang.

Saya juga merasa capek sekali harus mengerjakan semua pekerjaan rumah sendiri. Tapi mau tidak mau harus saya kerjakan. Saya tidan bisa melihat rumah berantakan. Saya juga lebih senang masak daripada beli makanan dari luar. Suami hanya sesekali membantu membersihkan rumah dengan menyedot debu dan mencuci piring, tapi lebih banyak semua saya kerjakan sendiri. 

Bagaimana caranya saya bisa sedikit bernapas dan bisa memiliki me time. Duduk santai sambil melakukan hobi saya: membaca novel sambil  mendengarkan musik? 

Mohon saran yang realistis. Terimakasih.

Indina - Makassar


Saran:

Dari penuturan Anda terbayang bahwa Anda wanita yang cekatan.Selain wanita bekerja yang cukup berhasil, Anda juga terampil mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Namun kondisi pandemi yang mengharuskan Anda selalu berada di rumah, membuat fisik dan mental Anda lelah..Anda tentu bisa mengerjakan semua sendiri, tapi ada titik dimana Anda juga letih, perlu istirahat dan keluar dari rutinitas yang monoton. 

Benar sekali Anda memerlukan me time, karena me time penting sekali bagi tubuh juga untuk menjaga kesehatan mental.

Saran kami, usahakan untuk memanage pekerjaan rumah tangga dengan maksimal. Anda sebagai manager di dalam rumah, harus pandai membagi tugas. Minta bantuan anggota keluarga; suami dan anak-anak. Usia anak-anak Anda sudah cukup bisa diajak bicara dan membantu sesuai kemampuan mereka. Terus terang kepada suami dan anak-anak bahwa Anda merasa sangat lelah dan bosan. Jangan sampai Anda sudah jatuh sakit baru mereka paham bahwa Anda memerlukan bantuan.

Saat sedang santai coba sampaikan bahwa Anda perlu bantuan. Siapa saja yang bisa bantu Mama mengerjakan pekerjaan rumah. Misalnya, Anda berbelanja dan masak, lalu siapa yang mencuci  peralatan masak dan piring sesudah makan? Karena mencuci peralatan masak itu cukup menyita waktu dan tenaga. Mereka yang suka masak sangat paham itu. Kalau yang tidak pernah masak, tidak tahu betapa repotnya beberes sesudah memasak. Berapa mangkok, wajan dan panci yang harus kembali bersih setelah dipakai. 

Lalu, siapa yang bersedia mencuci pakaian (walau pakai mesin cuci, tetap cukup repot), menyedot debu,  membuang sampah dan sebagainya. Bagi pekerjaan rumah tangga sesuai kemampuan dan pilihan mereka.. Supaya mereka  mengerjakannya tidak terpaksa dan dengan rasa tanggung jawab. Selain itu, mereka harus mengurus kamar dan keperluan sekolah sendiri. Bangun pagi  sendiri tidak lagi harus menunggu dibangunkan dan menyiapkan sarapan sendiri, sesuai pilihan.

Awalnya mungkin mereka merasa sebal dan tidak maksimal mengerjakannya. Tapi Anda harus bertahan untuk tidak mengambil alih bila mereka seperti asal-asalan dan tidak maksimal mengerjakan tugasnya. Misalnya, cuci piring masih belum bersih, masih licin bekas minyak. Atau mengganti seperai masih miring-miring. Tutup mata dululah, anggap mereka sedang belajar. 

Dengan berjalannya waktu, semoga semua bisa berjalan dengan baik. Managemen pekerjaan rumah tangga Anda berjalan lancar. Tugas Anda sudah lebih ringan, dan yang pasti  punya waktu luang.. Anda sudah bisa  menikmati me time dengan nyaman. Semoga bermanfaat. 

Ilustrasi: Pixabay


Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *