HEADLINE NEWS

Kategori

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Wanita-wanita Pengharum Nama Indonesia

Berkat mereka nama Indonesia terangkat di mata dunia. Medali emas dalam genggaman mereka adalah pengharum nama bangsa yang akan dikenang sepanjang masa.

Siapa saja mereka dan bagaimana mereka bisa sampai di peringkat tertinggi di cabang olah raga yang mereka tekuni dalam ajang amat bergengsi: Asian Games 2018?

Defia Rosmaniar
Taekwondo


Disaat masyarakat Indonesia-- bahkan dunia-- masih terpana dengan kedahsyatan Opening Ceremony Asian Games 2018 di Jakarta, 18 Agustus 2018, nama Indonesia kembali terangkat dengan disabetnya medali emas di Asian Games.

Defia Rosmaniar (23) berhasil mencipatakan sejarah baru dengan menyumbang medali emas perdana untuk Indonesia dari cabang olah raga Taekwondo,. Minggu, 19 Agustus 2018.. Pada pertandingan final Defia mengalahkan Marjan Salahshouri, taekwondoin asal Iran.

Sontak nama gadis kelahiran Bogor, 25 Mei 1995 ini menjadi tenar. Ditambah lagi Presiden Jokowidodo yang menyerahkan langsung medali emas kepada Defia. Sebagai penyumbang medali emas pertama, membuat perhatian pemerintah hingga masyarakat Indonesia secara luas, terarah pada Defia.

Selain akan mendapat hadiah langsung dari pemerintah yakni Rp. 1,5 M-- sebagai imbalan untuk atlet penyumbang medali emas di Asian Games 2018 ini-- berderet hadiah lain menghampiri Defia. Dan seperti sebuah berkah, seusai medali emas perdana dari Defia, berlanjut medali emas lainnya berhasil dipersembahkan oleh para pahlawan olah raga Indonesia.

Mulai aktif di taekwondo saat masih duduk di bangku SMP tahun 2007. Kakak Defia yang lebih dulu menekuni olah raga ini. Awalnya Defia mengaku tidak terlalu serius dalam berlatih taekwondo, tapi lama-lama dia mulau menyukai olah raga yang mengandalkan kemampuan tangan dan kaki ini.

Sebelum dikenal sebagai atlet taekwondo dengan nomor poomsae (seni) Defia awalnya sempat mengambil nomor kyorogi (pertarungan). Penyuka traveling dan menulis ini terpaksa pindah haluan karena sakit yang sempat dideritanya.

Ketekunan dan kesabaran Defia dalam berlatih dan mengikuti beragam kejuaraan di dalam maupun luar negeri membuahkan hasil gemilang. Dan yang tak ia bayangkan, bisa menjadi pengukir sejarah Indonesia dengan menjadi atlet wanita Indonesia yang mempersembahkan medali emas pertama. Mungkin tekadnya ini yang membuat Defia tak pernah lelah berlatih dan bertanding sampai prestasi tinggi berhasil ia capai: Teruslah bermimpi dan jadikan itu nyata!

Lindswell Kwok
Atlet Wushu


Atlet wanita Indonesia kedua yang mempersembahkan medali emas dalam ajang Asian Games 2018 adalah Lindswell Kwok. Dara cantik kelahiran Medan, 24 September 1991 ini, berhasil memukau dewan juri wushu di kelas Taujuquan-Taijijian. Lindswell berhasil mengalahkan atlet wushu Hongkong Ven Ying Juanita Mok.

Seperti juga Defia, saat pertandingan final berlangsung, Presiden Joko Widodo menyaksikan langsung. Sehingga saat Ratu Wushu Asia Tenggara ini berhasil menang dan meraih medali emas, Presiden Jokowi juga yang menyerahkan langsung medali emas.

Lindswell mengaku tidak menyadari bila Presiden Jokowi berada di lapangan wushu sampai akhir aksinya. Dalam nomor Taijiquan-Taijijian putri, atlet yang mengaku datang sangat awal ke lokasi pertandingan agar bisa melakukan pemanasan secara maksimal, memperoleh poin 19,50.

Mengenal wushu sejak usia 9 tahun dari kakaknya Iwan Kwok, Lindswell mengaku sempat membenci wushu. Pasalnya, ia menganggap olah raga ini sulit karena ada unsur seni di dalamnya. Namun ketika ia sudah menemukan keindahan wushu, prestasi gemilang pun terus menghampirinya.

Pencapaian terakhirnya sebelum meraih medali emas dalam Asian Games 2018, ia berhasil mempertahankan gelar juara dunia dengan meraih medali emas pada Kejuaraan Dunia Wushu 2017 di Rusia. Sebelumnya ia menyabet 3 medali emas di Kejuaraan Dunia 2015.

Setelah mengukir prestasi gemilang di Asian Games 2018, Lindswell memutuskan untuk berhenti sebagai atlet wushu. Sebuah penutupan karier olah raga yang amat manis dan membanggakan.

Tiara Andini Prastika
Atlet Sepeda Gunung


Wanita ketiga kebanggaan Indonesia di ajang Asian Games 2018 adalah Tiara Andini Prastika. Gadis asal Semarang ini berhasil unggul dengan selisih lebih dari 9 detik dengan dua peraih medali lain, yakni atlet Thailand dan atlet dari Indonesia juga, Ning Purwaningsih.

Dengan prestasinya di ajang Asian Games ini Tiara diprediksi menempati peringkat 13 dunia, meskipun beberapa bulan sebelumnya ia sempat cedera pada tangannya.

Medali emas yang Tiara persembahkan untuk Indonesia tidak saja membuat peringkat Indonesia dalam perolehan medali menjadi terangkat, namun juga Tiara sudah menorehkan sejarah. Karena ini menjadi emas pertama Indonesia sepanjang sejarah keikutsertaan dalam pesta olah raga multievent antarnegara di Asia di cabang olah raga sepeda..

Mulai menggeluti olah raga balap sepeda  tahun 2012, buah kesabaran dan ketekunannya berlatih baru berhasil ia petik beberapa tahun kemudian. Pada tahun 2017  Tiara meraih perstasi yakni sebagai juara nasional 2017.

Dalam ajang Asian Games ini gadis kelahiran 22 tahun lalu yang dikenal ramah dan rajin ini, merasa lebih mudah menaklukkan medan, karena acara diselanggarakan di Indonesia sebagai tuan rumah.

Selamat Defia, Lindswell dan Tiara.Sejarah Indonesia mencatat dengan tinta emas prestasi yang kalian persembahkan untuk Ibu Pertiwi.

MH-berbagai sumber
Foto: Istimewa

Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *