HEADLINE NEWS

Kategori

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

Spektakuler! Kemegahan Jejak Kejayaan Romawi di Turki

Saat ini, Turki barangkali masuk dalam daftar obyek wisata yang ‘wajib’ dikunjungi oleh turis Asia. Bahkan hampir sepanjang tahun, turis mancanegara memenuhi obyek-obyek wisata di sana. Sadar akan hal ini, pemilik jasa travel di sana, kini menekankan pentingnya para guide untuk mampu menguasai berbagai jenis bahasa dan budaya asing, termasuk Indonesia.

Salah satu tujuan wisata yang sayang dilewatkan bila ke Turki adalah mengunjungi Ephesus. Terletak di Kota Selcuk. Propinsi Izmir, Turki, Ephesus merupakan  sebuah kota tua Yunani yang mencapai kejayaannya setelah direbut oleh Romawi.

Beragam Legenda
Seperti layaknya sebuah kota tua, banyak legenda yang mengisahkan awal berdirinya kota tersebut. Ada yang mengatakan, Ephesus ditemukan oleh seorang pangeran bernama Androclos yang sedang mencari wilayah baru untuk bangsanya, Yunani. Seorang bijaksana yang ia datangi, mengatakan bahwa seekor babi hutan dan seekor ikan akan memberi petunjuk di mana lokasi yang tepat untuk itu.
 Rombongan wisatawan dari Indonesia menikmati kemegahan teater
Suatu ketika, saat Androclos menggoreng ikan di atas bara, sang ikan melompat ke luar dan mendarat di semak-semak. Hal itu menimbulkan percikan api, yang kemudian membakar semak-semak tersebut. Akibatnya banyak babi hutan berlarian. Melihat hal itu, Androcolos teringat ucapan orang bijak yang pernah didatanginya. Ia pun memutuskan untuk membangun wilayah baru bagi masyarakatnya di tempat di situ, dan memberinya nama Ephesus.
Penulis di reruntuhan kejayaan Romawi
Legenda lain menyebutkan bahwa Ephesus ditemukan oleh Amazons,  suku pejuang perempuan, dan kota tersebut diberi nama sesuai dengan nama ratu mereka, Ephesia.

Kota yang kini tinggal reruntuhan dulu termasuk kota kedua terbesar Romawi setelah Roma.  Pada abad ke 1 SM, penduduknya  lebih dari 25.000 jiwa. Sebagai kota pelabuhan, perdagangan di sini berkembang sangat pesat, menjadikan Ephesus sebagai kota yang maju dan kaya raya. Dan, tentu saja megah!
Reruntuhan kota
Pemandian sampai perpustakaan megah
Dari reruntuhan yang masih ada, kita serasa  dibawa kembali pada kemegahan kota tersebut dengan arsitekturnya yang berseni tinggi. Pilar-pilar bangunan, patung-patung, jalan yang disusun bebatuan alam, menjadi saksinya.

Kota yang dikenal dengan Kuil Dewi Artemis, selesai dibangun tahun 550 SM. Sejarah mencatat, kota ini mengalami serangan-serangan dari berbagai bangsa, sebelum akhirnya jatuh ke tangan pemerintahan Ottoman, Turki pada masa Perang Salib. Sejak itulah Ephesus masuk ke dalam wilayah Turki, sekitar abad ke 15.

Kota ini pernah hancur akibat gempa bumi pada tahun 614 M, kemudian dibangun kembali oleh Kaisar Constantine 1, yang mendirikan pemandian umum yang megah.

Di antara reruntuhan, terdapat pilar-pilat  bekas perpustakaan Celcus Library, yang merupakan perpustakaan ke 3 terbesar di dunia. Bangunan inj didedikasikan untuk senator Romawi, Tiberius Celsus Polemaenus, yang saat itu menjabat sebagai gubernur. Karena itulah perpustakaan tersebut dinamakan sesuai nama Sang Senator.
Pilar masih berdiri tegak
Bangunan lain yang tak kalah menarik adalah Grand Theatre yang mirip dengan Colloseum di Itali. Teater ini berbentuk setengah lingkaran, dikelilingi oleh tempat duduk yang terbuat dari batu, bersusun setinggi 18 meter, dengan 66 baris kursi yang dapat menampung 25.000 orang penonton. Baris yang paling bawah, khusus untuk kalangan elit mereka. Di sinilah digelar pertunjukan drama, konser, diskusi politik, keagamaan serta gladiator.

Menelusuri Ephesus, dibutuhkan waktu kurang lebih 2 jam. Kisah-kisah yang dituturkan guide, membuat kaki tak terasa lelah. Kota tua dengan segala kisah di baliknya, memang selalu menarik untuk didengar, dikunjungi  dikenang...

Irda Triani N
Foto: Dok pribadi

Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *