HEADLINE NEWS

Kategori

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

BERSYUKUR YA NAK…

Punya anak generasi Z (lahir di tahun 1997 – 2012) memang sebuah tantangan besar. 
Ketika medsos merupakan bagian dari gaya hidup, ketika semua hal menjadi sangat terbuka.  
Memiliki atau menikmati hal baru seperti ‘kewajiban’ untuk dipamerkan kepada siapa pun atau istilah sekarang flexing. 

Akibatnya, mereka jadi sering uring-uringan karena melihat teman-temannya selalu terlihat begitu mudah memiliki semua yang mereka mau, sedangkan dia mungkin harus ‘berjuang keras’ menabung dulu untuk bisa membeli sesuatu yang diimpikan. 

Meyakinkan anak bahwa dalam kondisi apa pun dia patut bersyukur, memang perlu usaha khusus. 

Berikut beberapa langkah yang bisa dicoba. 

Libatkan dalam proses 
Ada yang bilang anak sekarang adalah generasi instan, karena apa-apa bisa didapat dengan mudah, tanpa proses yang njelimet. 

Akibatnya, mereka kurang sabar, menuntut semua harus cepat didapat dan tidak pandai bersyukur. 

Contoh sederhanya, soal makanan. Selama ini semua makanan sudah tersedia di atas meja atau di kotak makan siangnya dan dia tinggal menyantap. Lalu suatu saat dia tidak menghabiskan makanannya dan membuang begitu saja makanannya, dengan alasan sudah kenyang. 

Anda marah karena dia tidak menghargai makanan. Dan lucunya, dia malah heran Anda marah, hanya karena buang makanan yang sudah tidak mau dia makan. 

Untuk mengajar anak menghargai makanan, mungkin bisa melibatkan dia dalam proses hingga makanan itu bisa sampai di meja makan. Misalnya, sesekali diajak anak berbelanja bahan makanan. Jadi dia tahu bahwa makanan itu harus dibeli dengan uang. 

Lalu, ajak anak untuk ikut membantu mengolah makanan itu hingga siap santap. 

Libatkan  dia dalam proses memasak, cukup minta dia lakukan hal sederhana, misalnya mengupas kentang, wortel, mencuci sayuran serta memasak nasi. Dengan demikian dia tahu bahwa untuk bisa menjadi makanan yang lezat, ada proses yang harus dilewati. 

Kalau memungkinkan, sesekali ajak anak melihat petani menanam padi, sayuran dan lainnya. Sehingga ia mendapat gambaran nyata bagaimana proses panjang sebutir nasi hingga bisa sampai di piring. 

Diharapkan dia bisa lebih menghargai makanan, karena dia sudah paham di balik makanan itu ada perjalanan panjang yang harus dilewati. 

Ajak berbagi 
Saat hari ulang tahun anak, selain dirayakana bersama seluruh anggota keluarga, mungkin bisa diselipkan acara lain, yakni berbagi. 

Sisihkan sebagian dari hadiah ulang tahunnya untuk berbagi kepada sesama, bisa untuk keluarga yang kurang beruntung atau datang berkunjung ke panti asuhan. 

Bawakan makanan ataupun mainan yang sesuai dengan usia anak-anak tersebut. Beri kesempatan dia untuk menyerahkan langsung kepada anak-anak itu. Dia akan melihat wajah gembira dan bahagia anak-anak itu saat mendapat hadiah. 

Selain akan membuat dia merasa ikut senang karena mereka yang menerima hadiah darinya terlihat bahagia, suasana itu bisa menumbuhkan rasa empati dalam dirinya. 

Sekaligus dia juga jadi merasa bersyukur karena selama ini dia bisa mendapatkan mainan atau hadiah dari orangtua, setiap hari ultahnya. 

Beberes menjelang hari besar 

Setiap menjelang hari besar, seperti tahun baru ataupun hari raya keagamaan, ajak anak-anak untuk beberes lemari pakaiannya. Pilih baju-baju, sepatu ataupun tas, yang sudah tidak terpakai tapi masih bagus kondisinya, karena sudah kekecilan ataupun sudah bosan saja memakainya. 

Kumpulkan dan disortir sesuai usia anak yang akan menerima, masukkan dalam tas atau plastik bersih, lalu bisa kirimkan ke keluarga yang membutuhkan. Ikutkan anak-anak untuk menulis alamat dan membuat ucapakan di kartu sederhana. 

Saat suasana gembira memilih, memilah dan membungkus baju-baju, sepatu dan tas itu, anak-anak juga bisa diingatkan bahwa dia patut bersyukur karena ternyata dia juga bisa membantu keluarga dan orang lain dari benda yang dia anggap tidak berguna lagi. 

Tradisi baik ini, diharapkan menjadi kegiatan yang akan dia turunkan juga ke anak-anaknya kelak.

Ajak ke tempat kerja 

Pernahkan Anda mengajak Ananda tercinta ke tempat Anda bekerja? Bila belum, bisa mulai dicoba. Ajak mereka untuk ikut bekerja sehari atau setengah hari kerja. Jadi bukan sekadar mengantar dan menjemput Anda dari kantor atau ke tempat Anda berbisnis. 

Dudukkan dia di meja kerja Anda, lalu biarkan dia melihat Anda bekerja. Sambil bekerja, ajak dia bicara bahwa setiap hari Mama atau Papa bekerja di sini untuk mendapatkan uang, yang bisa untuk membeli makanan, pakaian, berlibur dan sebagainya. 

Dengan melihat suasana Anda bekerja, akan tersimpan di bawah sadarnya bahwa untuk mendapatkan sesuatu memang harus ada usaha. Untuk mendapatkan uang cukup harus bekerja dan berusaha dengan sungguh-sungguh. 

Diharapkan dengan demikian dia menjadi lebih menghargai apa yang dia dapatkan selama ini. Dan, tidak gampang mengeluarkan uang untuk hal-hal yang kurang penting. 

Menanamkan hal-hal baik kepada anak tersayang dengan cara menyenangkan, memang perlu usaha ekstra. 

Namun percayalah, apa yang Anda upayakan tidak akan sia-sia. Suatu saat anak Anda akan membuat Anda merasa bangga dan bahagia.***MH 

Foto ilustrasi: Pixabay 

#mengajakanakbersyukur 
#agaranakpandaibersyukur 
#anakpandaibersyukur 
#pandaibersyukur 
#bersyukur 
#anak

Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *