HEADLINE NEWS

Kategori

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

MENGAPA SAYA TIDAK SEBERUNTUNG TEMAN?

 

CURHAT: Saya (29) wanita lajang yang bekerja sebagai asisten manager di sebuah perusahaan properti.

Saya kebetulan membaca tentang curhatan seorang ibu di media online ini. Maka saya jadi memberanikan diri untuk curhat juga.

Saya merasa hidup saya tidak beberuntung teman-teman seangkatan saya. Mereka seusia saya sudah menikah, memiliki rumah dengan kehidupan yang cukup mapan.

Semantara saya, sampai saat ini saya merasa belum punya apa-apa. Tabungan saya masih sekadarnya saja. Masih kost, pakai kendaraan umum dan jarang punya kesempatan untuk berlibur. Rasanya kehidupan saya pas-pasan saja.

Padahal saya bukan orang yang malas. Sejak tamat SMA saya sudah mandiri; merantau dari desa ke Jakarta dan kuliah dengan biaya sendiri. Saya bekerja dengan sungguh-sungguh dan selalu berhemat dan menabung. Tentu sebagian penghasilan saya juga saya kirim ke orangtua saya di kampung.

Saya sering berpikir, apa ya yang salah dengan saya? Apakah karena selama ini saya terlalu jujur, saya tidak pandai ‘bermain’ dalam masalah keuangan atau fasilitas kantor. Selalu ada ketakutan untuk berbuat yang melenceng sedikit saja. Karena Ibu saya selalu berpesan: jujur, jangan iri, jangan sirik, karena semua akan menjadi penyakit saja dan membuat kamu sengsara.

Terus terang saya ingin hidup makmur, memiliki keluarga yang bahagia dan sejahtera seperti yang dimliki teman-teman saya. Bagaimana ya caranya? Mohon saran.

Terimakasih banyak.

Salam saya.

Mirania S – Jakarta

SARAN: Terimakasih sudah mempercayakan masalah Anda kepada kami. Hal pertama yang bisa kami sampaikan kepada Anda adalah: Anda orang yang beruntung!

Mengapa kami bisa menyimpulkan secepat itu? Karena Anda adalah orang yang tidak gampang puas dengan keadaan. Anda selalu ingin bergerak dan maju. Terbukti Anda tergerak menghubungi kami untuk mencari solusi masalah Anda. Itu adalah baru salah satu keberuntungan Anda.

Keberuntungan Anda yang lain adalah Anda datang dari keluarga yang memiliki nilai ahlak yang baik. Terbukti dari nasihat Ibu Anda. Jarang lho orang tua yang mengingatkan anak-anaknya untuk bersikap demikian. Karena di jaman sekarang sifat iri, dengki dan sirik itu seperti hal yang biasa. Akibatnya, orang mau melakukan apa saja, tidak peduli halal maupun haram, untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.

Sementara Anda, sudah ditanamkan ‘rem kehidupan’ oleh Ibu Anda, sehingga Anda sehat jasmani dan romahni karena terbebas dari ‘penyakit berbahaya’ dalam kehidupan.

Namun, ada beberapa hal yang sebaiknya Anda perbaiki. Sebaiknya tidak membandingkan kehidupan Anda dengan orang lain. Apakah itu keluarga, teman, tetangga, siapa pun mereka.

Kehidupan Anda adalah milik Anda, yang semuanya ada di tangan Anda. Kalau Anda merasa kurang, Anda punya pilihan untuk memperbaiki atau tidak.

Tampaknya, Anda merasa kurang beruntung pada masalah finansial dan jodoh. Untuk yang pertama, mungkin Anda perlu menyadari, bahwa penghasilan seorang pegawai di negeri kita ini, memang terbatas. Kecuali mereka yang memiliki kedudukan tinggi di perusahaan multinasional.

Sementara kalau pegawai dengan level manager ke bawah, penghasilannya per bulan masih terbilang kecil. Kalaupun ada kenaikan setiap tahun, jumlahnya tidak bisa mengejar inflansi yang terjadi setiap tahun juga.

Jadi bila dihitung secara ekonomi, penghasilan dan pengeluaran Anda terus saling kejar-kejaran, sehingga kemungkinan Anda memiliki asset yang banyak sulit dicapai.

Mungkin Anda perlu mempertimbangkan untuk mengubah cara Anda mencari penghasilan, misalnya memanfaatkan waktu luang dengan berbisnis online. Sehingga Anda memiliki sumber tambahan penghasilan selain dari sebagai seorang pegawai. Pelan-pelan Anda tekuni usaha tersebut, bila sudah mantap, mungkin Anda bisa sepenuhnya menjadi pengusaha.

Dengan menjadi pengusaha, sangat memungkinkan penghasilan Anda tidak terbatas. Semua sesuai dengan bagaimana cara Anda mengelola usaha Anda. 

Selain itu, ubah persepsi Anda bahwa menabung akan membuat Anda kaya. Yang bisa membuat Anda kaya adalah investasi yang tepat. Jadi, ketika Anda memiliki uang lebih, sebaiknya diinvestasikan bukan ditabung. Belajarlah bagaimana berinvestasi yang baik dan menguntungkan.

Sementara mengenai jodoh, walau semua Sang Pencipta yang menentukan, kita sebagai manusia juga wajib berusaha. Bukalah hati Anda seluas-luasnya. Jangan mengotak-ngotakkan manusia. Misalnya, Anda sudah enggan menanggapi perhatian seseorang yang menurut Anda secara jabatan dan ekonomi di bawah Anda. Itu artinya Anda sudah membatasi kemungkinan.

Mungkin Anda menjawab: Lha ngapain saya membuang waktu dengan meladeni orang yang tidak masuk dalam kriteria saya?

Apakah Anda sudah bisa memastikan orang tersebut akan menjadi jodoh Anda? Bagaimana kalau yang jodoh Anda ternyata temannya, bosnya atau kenalannya?

Jadi, sebaiknya buka pertemanan seluas-luasnya. Bergaulah dengan siapa saja, tanpa membedakan status sosial, kedudukan dan jabatan. Bergaul tentu bukan langsung berarti menjadikan mereka kekasih. Tapi berteman saja dengan cara yang baik.

Ketika Anda sudah menemukan orang yang masuk kriteria dan si dia juga memberi perhatian khusus kepada Anda. Asalkan dia lajang dan memiliki prospek hidup yang baik, silakan dilanjutkan. Dan saat itulah Anda sudah boleh mulai membatasi pergaulan dan fokus pada calon pasangan hidup Anda.***

Foto:Unsplash/Roberto Nickson

#inginhidupberuntung

#merasakurangberuntung

#bagaimanaagarberuntung

#hidupberuntung

#keberuntungan

#kehidupan

Kirimkan curhatan Anda ke email:majalahwanita8@gmail.com

Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *