HEADLINE NEWS

Kategori

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

FILOSOFI TERAS, SUPLEMEN JIWA YANG RENYAH

Bagaimana sebuah filosofi purba yang usianya sudah lebih dari 2000 tahun masih relevan untuk diterapkan dengan kehidupan  saat ini?

Anda sedang mencari bacaan untuk mengisi waktu senggang? Buku ini sangat disarankan. Banyak hal yang bisa kita petik dari setiap bahasan yang disajikan, sesuatu yang selama ini mungkin jadi pertanyaan tentang kehidupan.

Judulnya memang mengandung kata “filsafat” tapi penyajiannya ringan, sehingga bisa dipahami  oleh mereka yang awam di dunia filsafat. Membaca buku ini seperti menambah suplemen untuk jiwa. Menyehatkan sekaligus menguatkan jiwa yang mungkin nyaris lemah terhantam beragam ujian kehidupan.

Buku filsafat yang disajikan dengan bahasa yang mengalir dan renyah, bisa dinikmati sambil menyeruput secangkir  cappuccino. 

Praktis dan relevan

Topik filsafat selalu berkesan berat dan menawang-ngawang. Sehingga banyak orang yang menghindar begitu disodori buku yang membahas atau berkait dengan filsafat. Hidup sudah berat, ngapain sih makin ditambah rumit dengan kalimat-kalimat filsafat yang muter-muter dan mengawang-ngawang, begitu umumnya pendapat masyarakat awam. Kata filsafat memang banyak membuat orang alergi duluan.  

Kutipan dalam buku Filosofi Teras; menjelaskan mana yang di bawah kendali kita dan yang tidak.
Namun semua anggapan tersebut sirna saat membaca buku ini. Penulis berhasil menyajikan tulisan yang bertema filsafat dengan cara ringan dan gampang dicerna. Kita seperti sedang membaca sebuah novel kehidupan, namun dibumbuhi saran dan solusi untuk problem yang sering menghadang banyak orang.

Penuturannya selalu dikaitkan dengan masalah yang umum dialami oleh kita semua. Sangat relevan dengan kehidupan masa kini dan sarannya pun cukup praktis untuk diterapkan dalam keseharian.

Pengalaman pribadi penulis

Dalam prakata, penulis menceritakan latar belakang mengapa ia memutuskan menulis buku ini.

Suatu ketika ia menemui seorang psikiater dan ketika sang psikiater mengatakan bahwa penulis mengalami Major Depressive Disorder, tentu saja sangat mengejutkan. Seperti disambar petir, begitu tulisnya. Kalau diterjemahkan dalam bahasa awam, penulis mengalami depresi.

Beberapa waktu sebelum menemui psikiater, penulis memang mengalami kemurungan yang tidak bisa dijelaskan. Penulis merasa diganggu pikiran-pikiran mendung yang tidak bisa dijelaskan selalu pemicunya. Bawaannya selalu sedih dan negative thinking. Walaupun penulis berusaha untuk menyembunyikan suasana hatinya yang peluh kegalauan itu di depan orang-orang sekitarnya, tetap saja mereka merasa ada yang tidak beres dengan dirinya.

Nah, berawal dari kondisi kejiwaannya itulah penulis, selain menjalani pengobatan secara medis, juga mencari alternatif solusi. Dan bertemulah ia dengan buku tentang Stoisisme, yang kemudian ia terjemahkan menjadi Filosofi Teras. Sebuah filosofi purba dengan usia sekitar 2.300 tahun.

Terapi tanpa obat

Secara singkat penulis mengungkapkan bahwa berkat Filosofi Teras kehidupannya berubah drastis. Ia seperti menemukan sebuah terapi tanpa obat yang bisa dipraktekkan seumur hidup.

Filosopi Teras sangat membantu penulis merasa lebih tenang, damai dan tidak mudah stres serta marah-marah. Efek yang dirasakannya setelah mempelajari Stoisisme begitu positif, bahkan terapi obat dari sang psikiater pun bisa dihentikan lebih awal dari yang diperkirakan. Hal itu karena perbaikan sikap dan mental yang ia rasakan secara signifikan.

Buku ini juga bagus disarankan untuk dibaca generasi milenial agar mentalnya lebih tangguh.
Merasakan manfaat yang begitu besar, penulis tergerak untuk menawarkan ‘obat manjur’ tersebut kepada mereka yang memiliki masalah yang kira-kira sama dengannya. Ia yakin banyak orang di luar sana yang hidup dengan kekhawatiran, sering resah ataupun sedang merasa tekanan berat dalam hidup.

Mungkin dengan membaca buku ini—memahami Stoisisme yang sudah ‘disederhanakan’ penjabarannya dalam buku Filosofi Teras, dengan bahasa yang  mudah dicerna, mereka akan mendapat pencerahan sehingga membuat hidupnya lebih baik.*** M-K

Judul buku: FILOSOFI TERAS

                        Filsafat Yunani-Romawi Kuno untuk Mental Tangguh Masa Kini

Penulis: Henry Manampiring

Penerbit: Penerbit Buku Kompas/November 2019


Foto: MWDC

Tags:

#bacaanbermutu

#filsafatkehidupan

#solusikehidupan

#filsafatuntukawam




Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *