HEADLINE NEWS

Kategori

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

KEKUATAN KATA-KATA

Bayangkan, betapa besar pengaruh kata-kata. 

Ketika pagi hari menjelang masuk kantor, Anda bertemu dengan teman kerja. Begitu melihat Anda spontan ia berucap, “Woww, cerah banget hari ini. Suka deh sama outfitnya. Keren.”

Ditanggung seharian Anda akan sumringah. Merasa pede dan nyaman. Karena suasana hati Anda sudah terdongkrak oleh ucapan manis teman tadi.

Sebaliknya, di lain kesempatan Anda tak terduga ketemu teman lama. Spontan dia berucap, “Ya ampun kok kamu sekarang bulet. Beda banget waktu kuliah dulu, langsing kayak model.”

Bisa ditebak, seharian, mungkin semingga bahkan bisa jadi sebulan kemudian ucapan teman tersebut masih mengganggu pikiran Anda: segemuk apa sih saya kok sampai dibilang bulet?  Harus diet ketat nih!

Padahal yang mengucapkan mungkin asal ucap, sekadar basa-basi atau ungkapan keakraban semata. Tapi yang menerima ucapan itu merasa melambung ketika ucapannya positif, sebaliknya merasa terpuruk kalau kata-katanya cenderung negatif.

The power of words, kekuatan kata-kata memang dahsyat.

Wanita lebih banyak bicara

Bicara soal kekuatan kata-kata tak bisa tidak harus merujuk kepada wanita. Karena kaum wanita dianggap lebih banyak bicara ketimbang pria.

Wanita selalu indentik dengan kata:cerewet. Ternyata pernyataan itu bukan sekadar label tanpa bukti.

Karena  sudah ada penelitiannya. Lebih banyak mana wanita atau pria dalam mengeluarkan kata-kata? Hasilnya: wanita mengeluarkan antara 13.000 sampai 20.000 kata-kata per harinya. Sedangkan pria  ‘hanya’ mengeluarkan antara 6.000 hingga 10.000 kata per harinya.

Wanita dua kali lipat mengeluarkan kata-kata ketimbang pria. Artinya, memang label: bahwa wanita itu cerewet sudah terbukti dengan data.

Lalu pertanyaannya,mengapa wanita lebih cerewet ketimbang pria?  

Sebuah penelitian lain mengungkapkan bahwa wanita memiliki tingkat hormon estrogen yang tinggi. Hormon ini fungsinya untuk membangun sirkuit emosional dan verbal di otak. Itulah sebabnya kemampuan artikulasi dalam berbicara dan motorik halus wanita lebih baik.

Jadi jelas sekarang mengapa kemampuan verbal wanita jauh lebih baik ketimbang pria. Hal itu juga bisa dilihat sejak kecil, bayi perempuan umumnya lebih cepat berbicara ketimbang bayi laki-laki.

Besarnya pengaruh kata-kata

Dalam dunia parenting orangtua selalu dianjurkan untuk bicara hal yang positif kepada anaknya. Karena kata-kata yang diucapkan orangtua sangat mempengaruhi perkembangan kepribadian anak.

Penelitian menyebutkan, anak-anak yang selalu diberi ucapan positif dan memotivasi, akan tumbuh menjadi anak yang percaya diri dan mandiri.

Sementara anak yang dibesarkan di lingkungan keluarga yang sering melontarkan kata-kata negatif, seperti menuduh, merendahkan ataupun makian, akan ‘menciptakan’ anak  yang tidak percaya diri dan cenderung memberontak.

Dan yang mencemaskan, banyak keluarga di Indonesia yang merasa biasa saja saat membentak anak dengan kata-kata, yang tanpa orang tua itu sadari, telah merendahkan harga diri anak. Seperti ucapan. “Ah, kamu anak kecil tau apa?”

Itulah sebabnya, secara umum anak Indonesia banyak yang kurang percaya diri. Misalnya, diajak bicara oleh orang yang lebih tua atau orang asing, biasanya mereka tidak langsung menjawab, tapi hanya tertawa-tawa sambil menghindar atau kalau ada orang tuanya, mereka malah menoleh ke orang tuanya, seperti minta bantuan.

Sangat berbeda dengan anak-anak dari Barat, yang umumnya dengan percaya diri menjawab kalau ditanya, meskipun yang bertanya orang asing bagi mereka.  

Hati-hati dengan ucapan

Akhir-akhir ini kita sering membaca berita seseorang tega menghilangkan nyawa orang  lain hanya karena tersinggung oleh ucapan.

Bisa jadi yang berbicara itu tidak menyadari bahwa ucapannya bisa mengancam nyawanya. Karena merasa jengkel seseorang mengucapkan kata-kata yang tajam, menyakitkan dan menghina. Semua sekadar untuk melepaskan rasa jengkel dan emosi yang sudah memuncak.

Yang marah merasa lega sudah memaki dengan kata-kata tajam, yang menerima merasa tidak tahan. Akibatnya ia gelap mata dan terjadi hal yang sangat mengerikan.

Semua itu akibat mulutmu harimaumu yang akan menerkam kepalamu. Hanya karena kata-katanya nyawa bisa melayang. Sangat tragis.

Padahal, bicara yang positif dan manis, selain doa  untuk diri kita sendiri, juga sebuah bentuk sedekah, karena mereka yang diajak bicara jadi merasa nyaman dan bersemangat. Bukankah itu menyenangkan?*** LK

Foto ilustrasi:Pixabay

#kekuatankatakata

#bicarapositif

#bahayanyakatakata

#waspadakatakata

#hatihatibicara

#hatihatiucapan

#katakata

#bicara



Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *