HEADLINE NEWS

Kategori

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

ANAK DIBULLY TEMAN, BAGAIMANA SIKAP ORTU?

CURHAT:
Anak kami satu-satunya perempuan usia  12 tahun. Kami baru pindah rumah dan anak kami pun harus pindah sekolah. Baru beberapa minggu sekolah dia sudah mengeluh tidak betah di sekolah baru. Setelah kami tanya beberapa kali, baru dia mengaku kalau dibully oleh teman sekelasnya.

Ada satu kelompok anak perempuan di kelasnya yang  selalu menyindir-nyindir anak kami. Dikatai sebagai anak baru yang tidak tahu diri, gak punya etika dan sok cantik.  Dan kalau mereka lewat di depan dia, mereka mengatakan anak kami bau badan. Tentu saja anak kami sangat sedih.

Awalnya saya ingin bertemu dengan wali kelas anak kami untuk membicarakan hal ini, tapi keburu diterapkan PJJ. Meski sempat sedih karena anak kami harus sekolah dari rumah, di sisi lain saya lega, karena anak kami sementara terbebas dari bully teman-temannya.

Tapi ternyata perkiaraan saya salah. Anak kami tetap dibully oleh teman sekelasnya. Di IG anak kami selalu ada komentar kasar ke anak kami. Kalimatnya jelas dari teman sekelasnya, misalnya, “Hi kamu anak baru di kelas 7 X, jangan sok cantik ya. Kamu tuh bau tauuu...” Untuk komentar di IG masih bisa diabaikan.

Yang membuat anak kami sedih, dia tidak dimasukkan di WAG teman sekelasnya. Selain itu, kalau ada tugas kelompok, anak kami sering dikacangin (dicuekin) oleh teman kelompoknya. Teks yang dia kirim yang berkaitan dengan tugas kelompok hanya dibaca oleh teman-temannya, tapi tidak pernah dibalas, sampai dead line tugas sudah lewat. Akibatnya anak kami ditegur oleh gurunya, dianggap tidak aktif, karena temannya satu kelompok sudah menyelesaikan tugas.

Anak kami pernah menyampaikan masalah ini kepada guru mata pelajarannya lewat WA, tapi tanggapan gurunya kurang memuaskan. Yang ada anak kami malah disebut cepu (tukang mengadu).

Saya sebagai ibu sangat sedih dengan masalah yang anak kami hadapi. Serba salah, mau mengadukan ke gurunya, tapi karena masih masa PJJ ini, gurunya hanya mengajar lewat online jadi waktunya sangat terbatas. Sedangkan kalau teman-temannya tau saya mengadu ke guru, mereka akan lebih membully anak kami.

Mohon saran sekali apa yang sebaiknya saya lakukan sebagai ortu?

Terimakasih

Meta- Makassar

SARAN:

Sebelumnya, kami ingin menyampaikan simpati pada apa yang anak Anda alami. Menjadi korban bully memang pengalaman yang amat menyakitkan. Dan bila hal ini tidak segera diatasi, bisa menjadi trauma bagi anak Anda hingga dewasa.

Yang pertama harus dipahami, kita tidak boleh menyepelekan bully. Yang anak Anda alami adalah bully berupa pelecehan secara verbal, yang berupa ejekan, meledek dengan mengata-ngatai dirinya.

Anak yang melakukan bully di sekolah, umumnya karena mencari perhatian dari teman sebayanya, orang tua mereka atau merasa memegang kendali.  Ada juga yang membully temannya di sekolah karena meniru tindakan orang dewasa yang ia lihat, baik di lingkungannya atau dari tontonan di tv.

Sikap Anda selama ini sudah benar dengan terus memantau kondisi anak Anda. Teruslah mengajak anak untuk berdiskusi untuk mengatasi masalah ini. Yang pertama harus diingatkan kepada ananda adalah untuk tetap kuat dan sabar menghadapi masalah ini.

Persoalan utamanya adalah anak Anda belum mengenal teman satu sekolahnya dengan baik. Teman-temannya yang membully itu sebetulnya hanya mencari perhatian anak Anda. Tapi mungkin anak Anda termasuk anak yang tidak gampang beradaptasi dengan lingkungan baru, perlu waktu untuk ia bisa menjalin pertemanan.

Mengenai komentar jelek di akun IG memang sebaiknya diabaikan saja. Tapi bila sudah berkait dengan tugas pelajaran, sebaiknya anak Anda berbicara kepada gurunya saat sedang berlangsung mata pelajaran, baik yang melalui zoom atau google meet. Dampingi anak Anda, agar dia berani berbicara kepada gurunya di depan teman-temannya sekelas. Sampaikan saja bahwa teman satu kelompoknya tidak pernah menjawab pesannya. Minta izin pada gurunya, apakah boleh dia mengerjakan tugas sendiri, kalau tidak satupun teman kelompoknya yang menanggapi ajakannya untuk mengerjakan tugas.

Dengan menyampaikan masalah ini langsung ke guru, teman-teman anak Anda kemungkinan  akan ditegur oleh gurunya. Kalau pun nantinya anak Anda disebut cepu, tapi keberanian anak Anda berbicara kepada guru di depan teman-temannya adalah plus poin di mata teman-temannya.Mereka akan berpikir dulu untuk bersikap kurang baik lagi kepada anak Anda.

Selain itu, usahakan anak Anda untuk mengikuti kegiatan ekskul yang dia sukai di sekolahnya setelah PJJ berakhir. Supaya dia punya kesempatan mengembangkan bakatnya. Dan diharapkan itu akan menambah rasa percaya dirinya. Ditambah lagi, anak Anda akan mendapat teman baru, selain teman satu kelasnya. Semoga dengan demikian, kemungkinan anak Anda untuk dibuli menjadi lebih kecil, karena ia sudah memiliki teman yang cukup banyak di sekolah barunya.***

 

Foto ilustrasi: Pixabay

Tags:

#bullyingdisekolah

#anakdibully

#carahadapibully

#anakdibullyteman

 

CATATAN:

Sampaikan curhat Anda ke email kami: majalahwanita8@gmail.com

Subject: CURHAT

Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *