HEADLINE NEWS

Kategori

Subscribe Here!

Enter your email address. It;s free!

Delivered by FeedBurner

SAATNYA MENJADI KARTINI MASA KINI

 

Indonesia terutama, para wanita Indonesia, beruntung memiliki R.A. Kartini. Seorang wanita yang dinobatkan sebagai pahlawan emansipasi wanita.

Jasa  Kartini sangat besar terhadap wanita Indonesia. Tanpa perjuangannya, mungkin hingga kini wanita Indonesia masih tetap sebagai ‘warganegara kelas dua’. Selalu berada di belakang kaum pria, terutama dalam hak memperoleh kesempatan pendidikan dan mengembangkan karier.

Lalu setelah lebih dari seabad Kartini tiada, apa yang bisa kita lakukan sebagai wanita Indonesia, untuk tetap meneruskan perjuangannya?

Kartini masa kini

Untuk menjadi Kartini Masa Kini tidak harus menjadi orang hebat: memiliki gelar dan jabatan tinggi dahulu.

Karena esensi Kartini masa kini adalah menjadi wanita yang memiliki semangat Kartini: multitasking, memiliki rasa empati, mengisi waktunya tidak hanya untuk kepentingan dirinya sendiri dan keluarganya, tapi juga untuk lingkungannya.

Jadi ketika Anda aktif di lingkungan terdekat Anda, RT/RW atau komunitas yang memiliki misi untuk membantu sesama dalam bidang pendidikan maupun sosial, itu adalah bentuk penerapan meneruskan perjuangan Kartini. Karena intinya: Anda sudah membantu sesama, salah satu perjuangan Kartini di masanya.

Mengisi waktu produktif

Mengurangi ngegosip dengan tetangga secara langsung maupun lewat medsos dan mengisi waktu dengan menambah ilmu praktis di Youtube, adalah salah satu bentuk meneruskan perjuangan Kartini saat ini.

Karena dalam kisah hidupnya, Kartini selalu mengisi waktu dengan hal produktif. Kartini sangat suka membaca dan belajar hal baru. Setelah itu, ilmu yang dia peroleh dia bagikan kepada para wanita muda di lingkungannya.

Mandiri secara finansial

Tidak sedikit wanita Indonesia yang sangat trampil dalam mencari uang. Berbagai kegiatan sederhana yang dilakukan ternyata bisa menghasilkan cuan. Yang kemudian bisa membantu keuangan keluarga.

Kegiatan yang mengusung semangat Kartini yang sangat mungkin dilakoni di masa kini adalah membuat channel di Youtube. Kegiatan keseharian seperti memasak, bebersih rumah, berkebun dan memelihara binatang kesayangan pun kini bisa menghasilkan rupiah yang lumayan.

Para wanita yang multitasking bisa membuat video keseharian lalu mengedit sendiri, meng upload sendiri dan akhirnya menghasilkan cuan yang lumayan untuk menambah uang belanja.

Kemandirian secara finansial pada wanita adalah salah satu yang diperjuangkan Kartini. Karena itu Kartini giat mengajar menjahit dan menyulam kepada wanita di lingkungannya, agar mereka bisa mengisi waktu luang dengan hal positif dan bisa pula mandiri secara finansial.

Mendidik anak mandiri

Menjadi seorang ibu memang bukan hal yang mudah. Tanggung jawab utama ibu adalah merawat dan mendidik anak-anaknya.

Kartini selalu menekankan untuk memberikan pendidikan kemandirian kepada anak-anak perempuan. Meski datang dari keluarga bangsawan, Kartini memiliki tekad untuk menjadi wanita yang mandiri.

Seorang anak akan memiliki kemandirian dengan mendapatkan pendidikan dari rumah. Seorang Ibu yang bisa memberikan pendidikan dasar kemandirian kepada anak-anaknya.

Mengarahkan mereka untuk bagaimana mengatur waktu, membantu diri sendiri dalam menyiapkan kerperluan sekolah, mencari solusi  bila menghadapi masalah dengan teman, mengerjakan hal-hal dasar untuk survive saat orang tua sedang tidak di rumah: berbelanja, memasak,  membersihkan rumah dan menyiapkan keperluan sendiri.

Membantu anak percaya diri

Rasa percaya diri adalah salah satu modal untuk bersaing saat ini. Sebagai seorang Ibu yang memiliki anak perempuan, salah satu tugas penting adalah: membantu anak agar percaya diri.

Kartini adalah contoh nyata wanita percaya diri dimasanya. Dia dengan pede bergaul dan berkoresponden dengan wanita Belanda, meski ia  wanita Bumiputra yang notabene jajahan Belanda saat itu. Ia juga selalu bangga mengenakan busana tradisional yakni kebaya kemana-mana.

Langkah awal untuk membuat anak percaya diri adalah sang ibu harus memiliki percaya diri dulu. Soalnya, bagaimana seorang ibu menuntut anaknya untuk percaya diri, sementara dia sendiri tidak memiliki rasa percaya diri?

Rasa percaya diri memang tidak datang serta merta atau seperti bakat yang dimiliki sejak lahir. Tapi harus ada “modal” yang dimiliki agar rasa percaya diri muncul. Memiliki wawasan, menguasai ketrampilan, memiliki pergaulan yang cukup luas dan tidak membandingkan diri sendiri dengan orang lain, adalah beberapa modal untuk bisa percaya diri.

Bila Anda memiliki modal dasar itu, maka Anda bisa membimbing anak tercinta untuk juga memiliki rasa percaya diri.

Tiada yang lebih membanggakan bagi orang tua ketika anaknya memiliki rasa percaya diri yang baik serta kemandirian.

Selamat Hari Kartini untuk  wanita hebat Indonesia, para Kartini Masa Kini.*** MH

Foto ilustrasi: Ist 

#memperingatiharikartini

#meresapisemangatkartini

#semangatkartinimasakini

#kartinimasakini

#semangatkartini

#harikartini

#kartini

 

Previous
« Prev Post

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *